Malang, Aktual.co — Ratusan kader Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Kota dan Kabupaten Malang, hari ini, Minggu (18/1) dilantik secara bersamaan di Hotel Sahid Montana II, Kota Malang. Acara tersebut dihadiri oleh PPI Cabang di seluruh Jawa Timur, turut hadir pula Sekretaris Jenderal I Gede Pasek Suardikan dari pimpinan pusat PPI yang duduk di barisan depan. Pengurus pimpinan cabang PPI di Kabupaten Malang terbilang cukup besar dengan jumlah 49 orang, sedangkan jumlah pengurus pimpinan cabang di Kota Malang sebanyak 50 orang.
Sekjen PPI, I Gede Pasek Suardika mengatakan lahirnya organisasi pergerakan ini sebagai respon perubahan karakteristik dalam bangsa Indonesia. Mindset pembangunan di Indonesia selama ini hanya berpusat pada pembangunan fisik bukan karakteristik bangsa.
“Kami merespon ruang kosong yang ditinggalkan dan menjadi pembenaran yakni Kebudayaan,” kata I Gede Pasek
Menurutnya, kebudayaan selama ini masih dimaknai secara sempit seperti dalam tari-tarian dan kesenian, padahal, kebudayaan memiliki cakupan yang luas untuk dikembangkan.
“Budaya itu luas, kalau mau kita tegakkan maka itu bisa membangun karakteristik bangsa,” terangnya.
Menilik kekuatan Nasionalisme para pendahulu, I Gede Pasek mengatakan, sebenarnya masyarakat memiliki kekuatan yang dahsyat dalam hal pembangunan karakter. Hadirnya bahasa Indonesia adalah contoh, dimana semangat nasionalisme untuk mau bersatu, sudah sangat terlihat kentara.
“Kenapa Kita sekarang bangga sekali dengan produk asing, padahal produk kita sejak jaman dulu itu diakui oleh luar negeri. Contohnya perahu buatan kita mampu berlayar sampai Madagaskar tanpa mesin,” paparnya.
Nah, gagalnya masyarakat Indonesia dalam mengembangkan ke-ilmuan tersebut pada masa saat ini, dikarenakan pembangunan karakteristik atau dalam lagu Kebanggsaan Indonesia Raya ‘Bangunlah Jiwa-nya’ masih belum disentuh sama sekali.
“Semua pembangunan hanya badan atau fisik, karenanya PPI hadir dengan gerakan budayanya, mengisi ruang kebangkitan jiwa,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
