PPKM dan Dampak EKonomi

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah kembali memutuskan untuk memperpanjang PPKM level 4, 3 dan 2 di wilayah Jawa-Bali pada 17-23 Agustus 2021.

“Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, atas arahan petunjuk Bapak Presiden Republik Indonesia, maka PPKM Level 4, 3 dan 2 di Jawa Bali akan diperpanjang sampai tanggal 23 Agustus 2021,” kata Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi selaku Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual, Senin (16/8) malam.

Menko Luhut menjelaskan perpanjangan PPKM level 4, 3, dan 2, yang dilakukan sejak 7-16 Agustus 2021 di Jawa-Bali dinilai menunjukkan hasil yang semakin baik. Hal itu terlihat dari tren kasus konfirmasi yang pada tanggal Minggu (15/8) lalu turun hingga 76 persen.

“Kalau minggu lalu saya laporkan (turun) 59 persen, sekarang di 76 persen (penurunannya) dan kasus aktif turun 53 persen dari titik puncaknya,” ujar Menko Luhut.

Menko Luhut juga menyebut jumlah angka kesembuhan meningkat dan jumlah angka kematian terus mengalami penurunan. Demikian pula dengan tren positivity rate, perawatan pasien kasus konfirmasi, dan angka kematian di hampir seluruh provinsi di Jawa dan Bali.

Namun, lanjut Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) itu, berdasarkan hasil kunjungan lapangan yang dilakukannya, masih ada perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan di beberapa wilayah, termasuk Malang Raya dan Bali yang dikunjunginya sepekan terakhir.

Pemerintah telah mengambil langkah-langkah intervensi, antara lain dengan melakukan mobilisasi pasien-pasien isoman ke pusat-pusat isolasi (isoter) yang disediakan oleh pemerintah kota/kabupaten serta memastikan ketersediaan obat dan oksigen konsentrator

“Sehingga kami harapkan dalam minggu depan akan terjadi perbaikan yang signifikan terutama untuk wilayah Bali dan Malang Raya. Bali saya kira sampai hari ini menunjukkan hasil yang baik sekali karena mereka sudah bisa menyediakan hampir 1.400 teman-teman kita dari isoman ke isoter. Malang Raya juga sudah membuat progres dalam konteks ini,” kata Menko Luhut.

Kendati demikian di tengah progres yang baik itu, Menko Luhut menyampaikan bahwa mobilitas masyarakat di Jawa dan Bali sebagian besar sudah kembali kepada kondisi normal, bahkan sama seperti sebelum kenaikan varian Delta terjadi. Hal ini mengindikasikan peningkatan mobilitas masyarakat yang cukup signifikan dibanding pada awal bulan Juli lalu.

“Di satu sisi ini menunjukkan ekonomi pulih dengan cepat, namun berisiko terhadap meningkatnya kasus pada 2 hingga 3 minggu ke depan. Jadi kita semua harus super hati-hati menghadapi ini dan harus mengikuti prokes,” ujar Menko Luhut mengingatkan. (Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin