“Tangkapan ikan selalu berfluktuasi, tetapi dari data yang kami miliki produksi ikan memang setiap tahun selalu menurun karena cuaca buruk dan paceklik, tetapi kapal yang memiliki gross tonage atau tonase kotor besar masih banyak yang melaut.”

Tatang menyebutkan, ikan yang menjadi andalan dari Palabuhanratu yakni tuna, cakalang, dan layur. Bahkan permintaan ekspor cukup besar tetapi tidak bisa terpenuhi karena tangkapan saat ini minim.

Wakil Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan, Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten Sukabumi Tendi Sudama mengatakan, akibat minim hasil tangkapan ikan laut segar menyebabkan banyak nelayan yang banting profesi seperti menjadi penarik ojek, buruh bangunan, bertani dan lain-lain.

Kondisi alam yang seperti sekarang ini, ditambah mayoritas alat tangkap masih sangat tradisional, dipastikan produksi tangkapan tidak bisa terdongkrak naik, karena jika nelayan tradisional nekat keluar teluk dikhawatirkan mengalami kecelakaan di laut.

“Pemberdayaan nelayan perlu dilakukan khususnya pemberian bantuan alat tangkap yang disesuaikan dengan kondisi alam laut selatan di Kabupaten Sukabumi dengan gelombang tinggi ini.”

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu