Ketua Umum PPP Romahurmuziy

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy mengajak kalangan muda untuk bijak dalam menggunakan media sosial, agar tidak timbul dampak negatif dalam penggunaannya.

“Inti penggunaan media sosial adalah pengendalian diri, agar tidak menimbulkan efek negatif seperti kecanduan, kejahatan siber, buang waktu dan mengganggu konsentrasi,” kata Romahurmuziy (Romi), Minggu (7/5).

Dia mengatakan dalam medsos merupakan media paling demokratis, karena dalam sistem demokrasi Indonesia, tiap orang bisa mengekspresikan diri suka atau tidak terhadap orang lain.

Karena itu dia menilai demokrasi langsung yang berjalan tidak sekejam medsos yang tidak perlu memperkenalkan diri dan banyak akun anonim sehingga penggunaannya tidak bertanggung jawab.

“Dalam demokrasi langsung ketika seorang berhadapan, akan ada sopan sangun namun di medsos tidak memiliki itu karena sifatnya anonim sehingga tidak perlu memperkenalkan diri,” ujarnya.

Dia menilai penggunaan medsos secara bijak bisa menghindari gugatan karena diduga melakukan pencemaran nama baik dan menyinggung isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Anggota Komisi XI DPR itu menilai Pilkada DKI Jakarta 2017 membuat orang semakin terbuka terkait SARA, khususnya diungkapkan dalam medsos.

Menurut dia hal itu sebenarnya sudah diantisipasi DPR dengan membuat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) namun di medsos imajinasi tidak bisa dibatasi.

“Dalam demokrasi langsung masih bisa ‘mendikte’ selera orang dengan mengusung calon tertentu. Namun di medsos merupakan pertarungan bebas dan imajinasi tidak bisa dibatasi,” tuturnya.

Romi menilai penggunaan medsos oleh kalangan NU belum cukup massif dilakukan sehingga diharapkan IPNU dan IPPNU menjadi garda terdepan dalam menyebarluaskan informasi tentang NU di medsos.

Dia mengingatkan sisi positif medsos harus dihadirkan di tengah masyarakat seperti membangun jaringan, komunikasi, memberikan informasi dan bisnis.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid