Kemenangan Anies-Sandi, kemenangan spiritual umat Islam. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Sekertaris Jenderal (Sekjen) DPP PPP kubu Romahurmudziy (Romi), Arsul Sani mengatakan jauhnya perbedaan persentase yang di peroleh pasangan Ahok-Djarot di putaran kedua Pilkada DKI dengan pasangan Anies-Sandi bukan sesuatu yang mengejutkan.

Bahkan, para pemilih yang akan menggunakan hak suaranya sudah bisa terbaca sejak awal akan lari kepasangan nomor urut 3.

“Saya kira kalau kita lihat dari exit pool yang ada, mayoritas pemilih telah menentukan pilihannya sejak sebelum putaran pertama,” kata Asrul, di Jakarta, Minggu (23/4).
“Hanya pemilih paslon 1 saja yang sekitar 17%an menentukan pilihan setelah putaran pertama, itupun dati karakteristik pemilihnya, mereka adalah pemilih yang pilihannya lebih deket ke karakteristik pemilih paslon 3, karena itu sebenarnya ketika mayoritas pemilih paslon 1 kemudian memilih paslon 3 bukan sesuatu yg mengagetkan,” tambahnya.

Oleh karenanya, sambung dia, membantah adanya dugaan bahwa kehadiran PPP maupun PKB dalam basis partai agama tidak dapat menarik suara untuk Ahok-Djarot.

Anggota Komisi III DPR RI itu menjelaskan bahwa masyarakat Jakarta yang sebahagian besar berkarakteristik, khususnya umat Islam yang moderat sehingga tidak pro terhadap bentuk radikalisme baik yang menggunakan agama maupun sekuler dan menghadapkan agama dengan paham lain.

“Namun yah dilupakan adalah kita yang sekuler dan menghadapkan agama dengan paham lain itu diaktualisasikan dengan cara yang dipandang sebagai “overdosis” maka menjadi ikut menyinggung rasa keberagamaan mayoritas yang moderat itu,” papar dia.

“Ini yang kami yakini tidak disadari oleh beberapa elemen Timses paslon 2 sehingga mereka keliru strategi antara lain dengan mengeluarkan video yang menjadi viral dan lainnya,” tandasnya.

Laporan: Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Andy Abdul Hamid