Sekjen PPP Arsul Sani (kiri), Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (tengah), Ketua Umum PPP Romahurmuziy (kanan) menunjukan surat dukungan PPP kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum untuk maju menjadi bakal calon Gubernur/ bakal calon wakil Gubernur Jawa Barat, saat pengumuman dukungan di kantor DPP PPP, Tebet, Jakarta, Selasa (24/10). PPP resmi mengusung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur dan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum sebagai calon Wakil Gubernur untuk bertarung dalam Pilkada Jawa Barat pada 2018 mendatang. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy (Romi) mengatakan kedatangan Gubernur Jawa Barat terpilih Ridwan Kamil dalam rangka silaturahmi dan melaporkan hasil dan kondisi terkini terkait penghitungan surat suara pelaksanaan Pilkada Jabar 2018 kemarin.

“Sehubungan dengan telah diumumkan secara resmi oleh lawan politik terdekat kita di Pilkada Jabar, pada akhirnya PKS secara resmi mengumumkan bahwa pasangan Rindu mendapatkan 32,9 persen dan ini terpaut sekitar 5% dengan Sudrajat-Syaikhu,” kata Romi disela-sela pertemuannya dengan Ridwan Kamil, di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Rabu (4/7).

Menurut dia, itu artinya segala spekulasi mengenai perolehan suara di Pilkada Jabar sudah diketahui pemenangnya.

PPP, sambung Romi, tentunya menghargai sikap PKS sebagai sikap ksatria, sebab dalam pertarungan ada yang menang dan kalah. Pun demikian, ketika sudah ditetapkan siapa yang menang, maka Pilkada itu akan menjadikan kepala daerah terpilih sebagai kepala daerah seluruh wilayah Jabar.

“Tentunya, kita mengajak seluruh komponen politik di Jabar untuk kembali bersatu. Untuk meneruskan agenda politik nasional, terutama setahun ke depan kita akan berhadapan dengan Pileg dan Pilpres,” paparnya.

Lebih lanjut, ketika ditanyakan apakah RK (Ridwan Kamil) dipastikan akan mendukung pencalonan Jokowi di Pilpres nanti? Ia menjelaskan bahwa ketika RK diusung untuk maju tentunya diharapkan akan sejalan dengan komitmen partai berlambang Ka’bah tersebut.

“Apalagi empat Parpol yqng mengusung RK semua adalah mendukung Pak Jokowi, maka dengan sendirinya mengafirmasi dukungan tersebut, setelah RK secara resmi terpilih (meskipun plenonya masih 9 Juli). Tapi karena lawan politik sudah mengatakan secara resmi maka de facto dia (RK) sudah diakui,” pungkas anggota Komisi III DPR itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan