Pamekasan, Aktual.com – Wakil Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappelu) DPP Partai Persatuan Pembangunan Ahmad Baidowi menyatakan, partai masih menunggu masukan dari para ulama untuk menetapkan dukungan figur yang akan diusung partai itu pada Pilkada Pamekasan 2018.
“PPP ini kan partainya para ulama. Kami masih menunggu masukan dari para ulama Pamekasan siapa kira-kira nantinya akan direkomendasikan untuk maju pada Pilkada Pamekasan 2018,” kata Baidowi kepada wartawan disela-sela kunjungannya ke Pondok Pesantren Al Madani di Desa Branta Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Minggu (12/11).
DPC PPP Pamekasan secara kelembagaan, kata dia, memang telah membuka pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan untuk Pilkada yang akan digelar pada 27 Juni 2018.
Sebanyak sembilan tokoh mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati melalui DPC PPP Pamekasan, Jawa Timur, untuk Pilkada 2018.
Masing-masing Kholilurrahman, Rudy Susanto, Badrut Tamam, Taufadi, Roja’ie, Herman Kusnadi, Samhari, dan Wazirul Jihad dan Brigjend Purnawirawan TNI Mas’ud Efendi Amien.
Dari sembilan orang yang mendaftar ke DPC PPP agar mendapatkan rekomendasi dari partai itu, hanya enam orang yang mendaftar dengan mengambil formulir datang secara langsung ke kantor DPC PPP Pamekasan.
Mereka masing-masing Badrut Tamam, Rudy Susanto, Roja’ie, Samhari, Wazirul Jihad dan Herman Kusnadi.
Dari sembilan orang pendaftar, tiga orang mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati, yakni Kholilurrahman, Badrut Tamam dan Rudy Susanto.
Wasek Bappelu DPP PPP Achmad Baidowi menjelaskan, meski jumlah tokoh yang mendaftar sebagai bakal calon bupati hanya tidak orang, namun tidak menutup kemungkinan rekomendasi PPP akan jatuh ke tokoh lain selain yang telah mendaftarkan diri itu.
“Semuanya bergantung pada para ulama, karena PPP ini merupakan partainya para ulama,” katanya, menjelaskan.
Baidawi yang juga anggota DPR RI dari PPP itu juga membantah, partai telah memberikan rekomendasi kepada salah satu tokoh, sebagaimana beredar di jejaring sosial facebook.
“Kalau di jejaring sosial itu tidak bisa dijadikan acuan. Itu hanya untuk mencocok-cocokkan pasangan saja,” katanya.