Jakarta, Aktual.com – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membuka kemungkinan koalisi dengan partai politik lain di Pilkada DKI 2017. Kendati demikian, peluang itu dikembalikan pada sikap calon yang bakal diusung partai berlambang Ka’bah.
Ketum PPP Romahurmuziy beralasan, koalisi yang diputuskan oleh calon sendiri bakal lebih bertahan lama, ketimbang yang dibuat oleh partai politik. baca: PPP Buka Penjaringan Balon Gubernur DKI, Diumumkan Awal Agustus
Soal tidak permanennya koalisi yang digagas parpol di Pilkada, ujar Romy, disebabkan adanya perbedaan ‘kearifan lokal’ di tiap-tiap daerah. Meski diakuinya tetap terbuka kemungkinan parpol bersama-sama dukung calon tertentu. “Tidak tertutup kemungkinan itu,” ujar dia, di kantor DPP PPP, Jakarta Selatan, Jumat (1/7).
Meski urusan koalisi diserahkan pada sikap calon yang diusung nantinya, PPP tetap lakukan komunikasi politik ke sejumlah parpol yang mengantongi kursi di DPRD DKI. Demi mendapat kesatuan pandangan untuk menghadapi Pilkada DKI.
Sejumlah nama parpol yang dianggapnya memiliki jumlah kursi signifikan pun dibeberkan Romy sudah dilakukan silahturahmi, demi menyatukan pandangan dan langkah dalam satu nama calon. Romy yakin untuk meraih kemenangan di Pilkada DKI maka parpol-parpol yang punya jumlah kursi signifikan namun belum juga mengusung calon untuk segera merapat. “Seperti PPP, Gerindra dan PKS,” ujar dia.
Begitu juga dengan Demokrat juga diakui Romy sudah dibuka komunikasi. Sambil menunggu kejelasan sikap PDI-P dalam memutuskan nama calon. “Kita menunggu PDI-P karena PDI-P bisa mencalonkan sendiri,” ujar Romy.
Artikel ini ditulis oleh: