Petani membajak sawah menggunakan kerbau saat memasuki masa tanam padi di area persawahan Desa Mengesta, Tabanan, Bali, Kamis (31/8/2023). Petani padi di Kabupaten Tabanan, Bali, pada musim kemarau menerapkan sistem gilir air sebagai upaya menyikapi menurunnya debit air pengairan sehingga lahan pertanian tetap bisa berproduksi. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym

Jakarta, Aktual.com – Calon Presiden Prabowo Subianto bertekad untuk menjadikan Indonesia sebagai penyedia pangan global atau food estate global. Prabowo juga membahas bahwa timnya telah mengembangkan teknologi untuk mengubah lahan rawa menjadi lahan pertanian. Dia berkomitmen untuk mengembangkan food estate mulai dari tingkat kecamatan hingga skala nasional.

“Kemudian food estate. Ya jadi begini food estate sekarang kita mau Indonesia-kan istilahnya lumbung pangan ya. Lumbung pangan ini adalah konsep berakar di budaya bangsa Indonesia. Lumbung pangan desa, jadi yang kita mau bikin adalah hidupkan lagi lumbung pangan desa, lumbung pangan kecamatan, lumbung pangan kabupaten, lumbung bangan provinsi, dan lumbung pangan nasional,” ujar Prabowo dalam acara Sarasehan 100 ekonom Indonesia di Menara Mega, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (8/11).

Prabowo menyatakan keyakinannya bahwa program tersebut akan terus tumbuh hingga Indonesia menjadi penyedia pangan utama di dunia. “Dan nantinya saya sangat optimis kita sudah hitung, kita akan menjadi lumbung pangan dunia,” imbuhnya.

Selanjutnya, Prabowo mengungkapkan bahwa timnya telah memiliki teknologi yang memungkinkan transformasi lahan rawa menjadi lahan pertanian. Dia menyebutkan bahwa penerapan teknologi ini telah berhasil diterapkan dalam program food estate selama periode waktu yang telah berlalu.

“Ini sudah kita laksanakan, iya kan, jadi saudara-saudara kita punya kurang lebih 20 juta hektare rawa, 20 juta hektare rawa ya yang tidak termanfaatkan, hanya sumber malaria saja. Kita sekarang ada teknologinya, sudah pernah dilaksanakan di Sumatra Selatan, di Kalimantan Selatan ya, membuat sawah di rawa, membuat kebun jagung di rawa, ada teknologinya dan kita sudah laksanakan, dan jatuhnya lebih murah daripada sawah biasa dan masalah air tidak ada masalah,” ujarnya.

Mantan Ketua Umum HKTI ini mengatakan bahwa Indonesia memiliki jutaan hektar lahan rawa yang dapat diubah menjadi lahan pertanian. Jika lahan-lahan rawa ini berhasil dikonversi menjadi sumber pangan, ia percaya bahwa Indonesia dapat menjadi pemasok pangan global.

“Jadi dengan kita manfaatkan kita sudah hitung kurang lebih 5-6 juta hektare rawa kita sudah swasembada pangan. Dan dengan lebih dari itu mungkin kita bisa nanti membantu negara-negara lain dengan pangan. Ini sangat-sangat possible kita sudah hitung tiga tahun ya, tiga tahun kita swasembada pangan, habis itu kita bisa jadi lumbung pangan dunia,” pungkas Prabowo.

Artikel ini ditulis oleh:

Yunita Wisikaningsih
Rizky Zulkarnain