Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjawab pertanyaan wartawan usai pertemuan dengan pimpinan partai PAN dan PKS di Jakarta, Selasa (31/7). Pertemuan tersebut membahas rekomendasi capres-cawapres dari pertemuan ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) akan dibahas dalam pertemuan elite Partai Gerindra, PKS dan PAN. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) yang menjadi pasangannya pada kontestasi Pemilu Presiden 2019, di Jakarta, Kamis malam.

“Insya Allah Pak Prabowo akan mengumumkan nama cawapres dan mendeklarasikan pasangan capres-cawapres nanti malam. Nama cawapres, sudah satu nama,” kata Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (9/8).

Nama cawapres yang akan diumumkan Prabowo kemungkinan besar adalah, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, yang sejak Kamis pagi namanya disebut-sebut hanya tinggal satu nama.

Ahmad Riza Patria menjelaskan, dipilihnya nama Sandiaga Uno adalah jalan tengah untuk mengakomodasi partai-partai politik mitra koalisi Partai Gerindra.

“Setiap partai politik mitra koalisi mengusulkan kadernya. Kalau Pak Prabowo memilih pasangan dari salah satu parpol, maka parpol lainnya kurang nyaman,” katanya.

Karena itu, untuk menjaga soliditas koalisi, kata dia, Prabowo memilih calon dari luar parpol mitra koalisi, dan dipilih Sandiaga Uno.

“Ada beberapa pertimbangan, Sandiaga adalah tokoh muda yang cerdas, memiliki pengalaman sebagai pemimpin di perusahaan swasta dan di pemerintahan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta,” katanya.

Dengan dipilihnya nama tersebut, menurut Riza, koalisi Partai Gerindra dengan mitra koalisinya yakni PKS, PAN, dan Partai Demokrat, berjalan solid.

Pada kesempatan tersebut, Riza Patria juga menjelaskan, nama-nama bakal cawapres yang diusulkan partai-partai mitra koalisi, meliputi PKS mengusulkan sembilan nama.

Dari sembilan nama tersebut, kata dia, mengerucut jadi dua nama dan kemudian satu nama, yakn Ketua Dewan Syuroi Salim Segaf Al Jufri.

Partai Amanat Nasional (PAN) mengusulkan nama ketua umumnya Zulkifli Hasan. Kemudian, Partai Demokrat mengusulkan nama putra ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono.

Kemudian, dari luar parpol juga ada beberapa nama antara lain Gatot Nurmantyo dan Anies Baswedan. “Anies Baswedan menyatakan masih ingin melanjutkan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kemudian, muncul nama Sandiaga Uno, tokoh muda yang cerdas,” katanya.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan