Anggota Komisi V DPR RI Moh. Nizar Zahro

Jakarta, Aktual.com – Pernyataan Politikus PPP Achmad Baidowi yang menilai bahwa pernyataan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto soal presidential treshold 20 persen aneh dan lucu menuai reaksi.

Politikus dari Fraksi Gerindra Nizar Zahro geram dan menilai bahwa Baidowi atau yang disapa Awi itu tidak memahami konteks keseluruhan maksud pernyataan dari mantan Danjen Kopassus tersebut.

“Alangkah lebih baiknya bila sebelum berkomentar dipahami dulu secara utuh maksud dari statmen Pak Prabowo,” kata Nizar dalam keterangan tertulisnya yang diterima aktual.com, di Jakarta, Minggu (30/7).

Ditambahkan dia, aturan presidential thereshold 20 persen sebagai lelucon politik oleh Prabowo Subianto, dimaksudkan lantaran Pileg dan Pilpres pada tahun 2019 akan digelar secara serentak. Tidak seperti tahun 2009 dan 2014, di mana pileg digelar sebelum pilpres.

“Jadi beda konteks antara pilpres 2009 dan 2014 dengan pilpres 2019 nanti. Sehingga aturan ambang batas presiden menjadi tidak kontekstual,” papar Ketua Umum PP Satria Gerindra ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Andy Abdul Hamid