Jakarta, aktual.com – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengingatkan kepada generasi muda Indonesia agar jangan takut untuk mempunyai mimpi dan mengejar cita-cita tinggi pada masa depan.
Hal itu disampaikan Prabowo ketika menjadi pembicara diskusi dalam acara Belajaraya yang diselenggarakan oleh Komunitas Semua Murid Semua Guru di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Sabtu (30/7).
“Yang pertama, you have to dream. Anda harus punya impian, Anda harus punya cita-cita, dari impian ini, kemudian Anda harus gali kehendak, kehendak dari hati,” kata Prabowo.
Prabowo menyampaikan mimpi itu harus berasal dari hati dan perlu terus belajar tanpa henti untuk menggapai mimpi itu.
“Inilah yang disebut di banyak negara oleh ahli-ahli psikologi, ini disebut the secret, rahasia, setiap orang harus punya kehendak, kehendak menuju impiannya. Mau jadi apa pun Anda bisa. Ini pengalaman psikologi di seluruh dunia. Kalau Anda mau, Anda bisa,” ujarnya.
Selain itu, Prabowo juga membagikan pengalamannya saat masih menjadi murid. Prabowo sempat membagikan cerita di hadapan para murid dan guru Indonesia tentang guru favoritnya.
Prabowo mengatakan bahwa guru terbaik baginya adalah guru yang paling cerewet dan paling banyak memberikan pekerjaan rumah (PR) kepadanya.
Prabowo juga pernah dimarahi guru ketika menjadi murid.
“Ternyata ketika keluar dari sekolah saya baru sadar justru guru-guru saya yang paling cerewet kasih PR itu sebetulnya yang menjadikan kita berhasil. Bentuk peduli dan mendorong ke potensi kita yang paling baik dan dalam perjalanan hidup saya, guru pemimpin atasan yang paling keras mengajar kita, itu pengalaman saya,” sambungnya.
Selain itu, Prabowo juga menceritakan masa kecilnya yang merasakan zaman setelah kemerdekaan RI kepada para hadirin dan narasumber yang rata-rata generasi muda.
Prabowo mengaku ketika itu sering dibawa oleh kakeknya mengunjungi taman makam pahlawan. Prabowo ditunjukkan makam pamannya yang sudah gugur memperjuangkan kemerdekaan RI.
“Dalam langkah demi langkah, bangsa kita harus kuat, harus makmur, harus sederajat dengan bangsa yang menjajah kita. Makanya, dalam perjalanan hidup, saya tekankan pentingnya sejarah dan bagaimana kita mengajarkan sejarah kepada generasi penerus,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Rizky Zulkarnain