Deklarasi dukungan Sekber Prabowo-Jokowi, mendorong agar Prabowo-Jokowi maju sebagai Capres-Cawapres Pemilu 2024. (Dok. Sekber Prabowo-Jokowi/detik.com)

Jakarta, Aktual.com – Menanggapi dukungan kelompok sekretariat bersama yang mendorong pasangan Prabowo-Jokowi pada Pemilu 2004, wakil ketua umum partai Gerindra Habiburokhman mengaku partainya belum mengambil sikap Untuk menentukan siapa pasangan Prabowo jika maju sebagai calon presiden pada pemilu 2024.

Habiburokhman Jelaskan partai Gerindra hingga saat ini masih fokus pada kinerja Prabowo menjadi menteri pertahanan di era Jokowi-Ma’ruf. Ia mengatakan bahwa saat ini Prabowo sedang memaksimalkan kinerja sebagai Menteri.

“Kami enggak tahu siapa orang-orang yang mendeklarasikan gerakan tersebut, tapi kami tentu tidak bisa melarang orang menyampaikan aspirasi politiknya, apapun bentuk aspirasi politik itu selama konstitusional. Ya silahkan saja. Nah, Kami lebih memilih memaksimalkan kerja Pak Prabowo sebagai menhan di kabinet nya Pak Jokowi soal penentuan siapa cawapres Prabowo sepertinya baru bisa jelas menjelang tahun 2024” ujar Habiburrahman saat diwawancarai wartawan Senin (17/1).

Seperti diberitakan sebelumnya, relawan yang mengatasnamakan sekretariat bersama Prabowo-Jokowi mendorong Prabowo Subianto dan Joko Widodo menjadi calon presiden dan wakil presiden 2024 menurut relawan elektabilitas Prabowo Subianto dinilai dapat mewujudkan pembangunan nasional menuju Indonesia sebagai negara maju.

Relawan Prabowo Jokowi ini kedepannya akan terus memberikan dukungan dan promosi pada masyarakat agar bisa mendorong Prabowo Subianto dan Joko Widodo menjadi calon presiden dan wakil presiden 2024.

“Kalau kita dalam rangka memilih Pak Joko Widodo itu bukan berarti kita menurunkan elektabilitas beliau sebagai wakil tapi justru karena beliau ini tidak bisa kembali memimpin dikarenakan bertentangan dengan konstitusi maka kami meminta bapak Jokowi untuk sebagai wakil dalam rangka meneruskan kembali program-program kerja beliau yang memang saat ini belum terealisasikan untuk diterapkan kembali di pada tahun 2024 2029,” ujar Gisel Italiane Kordinator Sekber Prabowo-Jokowi dalam keterangan tertulisnya Sabtu 15 Januari 2021.

Menurut pakar hukum tata negara dan direktur pusat (PUSAKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas Feri amsari mengkritik wacana Jokowi menjadi calon wakil presiden 2024. Ferry menilai hal itu tidak etis Presiden maju dan menganalogikannya dengan kepangkatan di militer.

“Tidak elok dan tidak etis jika presiden maju jadi wakil (presiden). Ibarat sudah jadi jenderal tapi tiba-tiba berminat jadi kopral. Enggak boleh terjadi itu,” ujar Feri seperti dikutip Tribunnews.com Sabtu 15 Januari 2022.

Artikel ini ditulis oleh:

Dede Eka Nurdiansyah