Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan usai deklarasi Relawan Pedagang Indonesia Maju (RAPIM ) di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (8/12/2023).

Jakarta, aktual.com – Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menjadi korban hoaks yang dilakukan oleh pihak yang belum diketahui. Pihak itu memberikan uang sebesar Rp 200 ribu kepada warga Cilincing, Jakarta Utara setelah didatangi Prabowo. Warga itu diwawancarai oleh pihak tersebut dan videonya dipotong-potong dan disebarkan.

Warga itu adalah Yuli Handayani (36) yang videonya viral di media sosial. Ia mengaku bahwa wawancara oleh pihak yang memberinya Rp 200 ribu tersebut telah diedit sehingga tidak sesuai dengan aslinya.

“Video yang beredar itu bohongan Pak, nggak bener banget. Pertama itu mereka nanya ke saya, ibu didatangi Pak Prabowo? Saya jawab iya Pak, saya seperti mimpi. Ya Allah saya seperti gimana gitu ya,” cerita Yuli yang ditemui di rumahnya di daerah Cilincing, Rabu, (3/1/2024).

Ia melanjutkan, pelaku ‘operasi 200 ribu’ tersebut juga menanyakan apakah dirinya diberi uang oleh Prabowo.

“Saya jawab bukan uang, yang dikasih hanya baju warna coklat tiga. Bajunya juga lagi saya cuci. Prabowo hanya memberikan uang kepada anak-anak kecil untuk tahun baruan, udah gitu doang,” ungkap dia.

Yuli mengaku, justru pihak yang mendatanginya itulah yang memberikan uang kepada dirinya dan ibunya sebesar Rp 200 ribu.

“Justru saya yang dikasih duit sama orang dua itu (orang yang mewawancarai). Kata saya, itu duit apa Pak? Jawab mereka, udah pegang aja ini rezeki ibu, bagi dua ya sama ibunya. Saya buka amplopnya, sudah lusuh juga, kotor gitu amplopnya, isinya Rp200 ribu. Ya, karena saya lagi ngga ada duit, ya udah saya beliin saja beras, dan sama ibu saya dibeliin bakso,” kata Yuli.

Menurut dia, orang yang memberikan uang tersebut adalah dua orang laki-laki yang menggunakan kaos warna merah.

Yuli pun menyayangkan bahwa video yang beredar tersebut memotong testimoni kesannya saat didatangi oleh Prabowo. Yuli mengaku bahagia bertemu Prabowo dan tidak ingin testimoninya menjadi bahan untuk menjelekkan Prabowo.

“Kalau bisa mah nggak usah begitu pak, nggak usah viral-viralin, saya ngomong apa adanya, kalau saingan sih saingan tapi jangan begitu, jangan saling menjelekkan. Saya ngomong jangan dipotong-potong (videonya) jangan ‘disetting-setting’. Saya hanya orang biasa,” kata Yuli.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid
Rizky Zulkarnain