Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyalami Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Pangllima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat Upacara Peringatan ke-79 Hari Bhayangkara di Monumen Nasional, Jakarta, pada Selasa, 1 Juli 2025. Aktual/DOK BPMI Setpres

Jakarta, aktual.com – Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah pejabat tinggi negara ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/8/2025). Hadir dalam pertemuan tersebut Panglima TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, serta Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BPPIS) Aris Marsudiyanto.

Usai pertemuan, Aris mengungkapkan bahwa Presiden menaruh perhatian serius pada kondisi bangsa, khususnya terkait generasi muda yang rentan terprovokasi informasi menyesatkan.

“Saya tadi dipanggil Pak Presiden, membahas berbagai hal tentang situasi di Indonesia. Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya adik-adik kita yang masih sekolah, jangan mudah terprovokasi dengan berita-berita yang tidak jelas dari sumbernya,” kata Aris kepada wartawan.

Aris menegaskan, hoaks sering kali digunakan pihak tertentu untuk memecah belah bangsa. Dengan maraknya teknologi baru, termasuk kecerdasan buatan (AI), masyarakat diminta lebih kritis dalam menerima dan menyebarkan informasi.

“Apalagi sekarang ada artificial intelligence atau AI. Jadi harus benar-benar menyaring berita itu, karena saat Indonesia sedang membangun seperti ini, mungkin ada pihak yang tidak ingin Indonesia maju. Jangan mudah untuk melakukan kekerasan,” tegasnya.

Selain itu, Aris menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menekankan pentingnya menjaga kondusivitas nasional demi kelancaran agenda pembangunan. Menurutnya, program pemerintah saat ini sudah berjalan di jalur yang tepat dan manfaatnya mulai dirasakan masyarakat.

“Itulah arahan dari Pak Presiden, untuk menjaga kondusivitas negeri ini. Pemerintah sudah on the right track, program-programnya berjalan dengan baik dan sampai ke masyarakat. Mari kita junjung rasa persatuan, karena Indonesia akan maju dengan satu kunci, yaitu bersatu,” pungkasnya.