Jakarta, aktual.com – Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait ke Istana Merdeka, Jakarta, Senin (15/9). Pertemuan tersebut fokus membahas percepatan penyediaan rumah subsidi bagi masyarakat, yang menjadi salah satu prioritas utama pemerintah.
“Pertama, kami sampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo yang sangat concern kepada perumahan. Buktinya tahun ini kuota rumah subsidi dinaikkan secara signifikan dari 220 ribu menjadi 350 ribu unit,” ujar Maruarar, Selasa (16/9/2025).
Dalam laporannya, Maruarar menyampaikan perkembangan terbaru program rumah subsidi sepanjang 2025. Ia menekankan peningkatan kuota tersebut diikuti dengan progres positif di lapangan.
“Dari 1 Januari sampai 15 September, ini yang sudah diserahkan 175.662, ini ya datanya ya, realisasi akad, kemudian yang kategori sedang pembangunan berjalan, ready stock dan persetujuan kredit, dan akad kredit ada 45 ribu. Jadi totalnya 221.047,” ungkapnya.
Selain itu, Maruarar memperkenalkan terobosan baru berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor perumahan. Dengan nilai Rp130 triliun, ia menyebut program ini sebagai sejarah baru karena pertama kalinya KUR diarahkan untuk mendukung pembiayaan rumah rakyat, baik dari sisi suplai maupun permintaan.
“Itu dari segi suplai ada Rp117 triliun. Itu yang bisa memanfaatkan adalah kontraktor, developer, dan toko bangunan. Nah itu bagus banget karena bunganya disubsidi 5 persen. Contoh mereka biasa minjem duit itu mungkin di bank 11 persen gitu ya. Dengan program ini jadi bisa disubsidi 5 persen, jadi bayarnya cuma 6 persen,” jelas Maruarar.
Tak hanya sisi suplai, KUR perumahan juga menyasar sisi permintaan dengan mendukung usaha mikro berbasis hunian. Menurut Maruarar, kebijakan ini memberi peluang besar bagi masyarakat kecil untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Kemudian dari segi demand itu kita memberikan buat misalnya yang punya homestay gitu ya. Kemudian yang buka rumah makan atau warung di rumahnya. Nah ini buat UMKM ya yang masuk ke UMKM, Pak Prabowo sangat concern itu bunganya hanya 6 persen. Dan jumlahnya sampai 500 juta. Sorry plafonnya, plafonnya sampai 500 juta, bunganya 6 persen,” jelasnya.
Maruarar menegaskan, program KUR perumahan ini lahir dari hasil koordinasi lintas kementerian. Menurutnya, terobosan ini didukung penuh oleh berbagai pihak melalui perbankan.
“Jadi belum pernah tuh ada KUR perumahan dari kita Merdeka sampai sekarang. Jadi itu terobosan banget tuh dan kita juga udah bekerja sama untuk program seperti arahan Presiden Prabowo, membuat program untuk melawan rentenir,” tegas Menteri PKP.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain

















