Jakarta, Aktual.com – Koalisi pendukung pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno berjanji akan membuat Peraturan Pemerintah (PP) tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Pasalnya, PP turunan dari Undang-undang (UU) tersebut belum dibuat oleh Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla sejauh ini. Yang jelas janji itu dapat direalisasikan jika Prabowo-Sandiaga terpilih sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.
Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo mengatakan bahwa Undang-undang tentang Penyandang Disabilitas telah disahkan dalam rapat paripurna DPR pada April 2016 lalu.
Kepada awak media Hashim mengklaim bahwa Rancangan Undang-undang tentang Penyandang Disabilitas itu atas inisiatif pihaknya. Dia mengaku pernah memerintahkan kader Partai Gerindra di Badan Legislasi (Baleg) DPR untuk memasukkan RUU Disabilitas dalam program legislasi nasional (Prolegnas).
“Kita kawal sampai pleno bulan April 2016 diundangkan dan ditandatangani presiden,” ujar Hashim dalam peluncuran buku Pandangan Strategis Prabowo Subianto, Paradoks Indonesia edisi format braille di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/11).
Ia pun mengaku pernah melakukan pertemuan dengan Khofifah Indar Parawansa saat menjabat Menteri Sosial (Mensos). Saat itu, Hashim beserta rombongan meminta PP pelaksana Undang-undang Disabilitas dibuat pemerintah.
Sebab, kata dia, Undang-undang Disabilitas itu tidak efektif jika belum ada PP petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis) nya. “Sayangnya dua tahun pertemuan saya dengan menteri sosial, belum ada PP Juklas dan Juknis,” katanya.
Namun, dia mengakui bahwa pihaknya memiliki keterbatasan dalam memperjuangkan kaum disabilitas.
”Kalau kami di eksekutif, saya bisa berjanji, PP Juklak dan Juknis bisa segera terlaksana dalam waktu singkat, tidak perlu embel-embel. Itu Aspirasi dari tuna netra dan disabilitas,” lanjut adik Prabowo Subianto itu.
Dalam acara tersebut, secara simbolis buku Paradoks Indonesia diserahkan oleh Istri Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno, Nur Asia Uno kepada perwakilan tunanetra, Eka Setiawan.
“Saya sangat mendukung aksi peluncuran buku ini,” kata Nur Asia Uno dalam kesempatan sama.
Dia pun berharap, buku tersebut bermanfaat bagi para penerimanya. Dalam kesempatan itu, Nur Asia Uno juga melantunkan dua buah pantun.
“Makan jengkol dimasak semur. Jangan lupa sikat gigi. Kalau mau Indonesia adil makmur. Mari semuanya pilih Prabowo-Sandi,” kata Nur Asia Uno.
Sejauh ini, jumlah buku Paradoks Indonesia yang telah dicetak pada tahap pertama sebanyak 200 buah. Jumlah yang sama akan dicetak lagi pada tahap kedua nanti.
Laporan : Fadlan Syiam Butho
Artikel ini ditulis oleh: