Jakarta, Aktual.com – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan perdananya di hadapan Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD. Dalam kesempatan itu, Prabowo memaparkan capaian pemerintahan selama 299 hari sekaligus arah kebijakan ke depan yang menitikberatkan pada penguatan ekonomi, kesejahteraan rakyat, penegakan hukum, dan sinergi nasional.
Salah satu program yang mendapat sorotan khusus adalah Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini telah menjangkau 20 juta penerima, mencakup anak usia sekolah, balita, dan ibu hamil. Prabowo juga menegaskan komitmen pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur sebagai pusat layanan medis internasional agar masyarakat tak perlu berobat ke luar negeri. Hingga saat ini, lebih dari 18 juta warga telah mengikuti program pemeriksaan kesehatan gratis.
Dalam bidang ekonomi, Presiden optimistis pertumbuhan tetap terjaga di atas 5 persen meski situasi global penuh ketidakpastian. Semester pertama 2025 mencatat investasi Rp942,9 triliun dengan penyerapan tenaga kerja lebih dari 1,2 juta orang. Ia memperkenalkan konsep Indonesia Incorporated, yang mengajak pemilik modal besar dan pelaku usaha kecil untuk bersinergi membangun kekuatan ekonomi nasional.
Prabowo juga memamerkan capaian Badan Pengelola Investasi Danantara yang telah mengelola aset senilai US$1 triliun. Lembaga ini ditargetkan menciptakan jutaan lapangan kerja di sektor hilirisasi melalui 22 program strategis. Tingkat pengangguran, kata Prabowo, telah berada di level terendah sejak 1998.
Isu penegakan hukum menjadi bagian penting dalam pidato. Prabowo menegaskan pemberantasan tambang ilegal yang merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah akan dilakukan tanpa pandang bulu, termasuk bila melibatkan tokoh berpengaruh. Ia juga mengkritik praktik manipulasi pasar bahan pokok, seperti kasus kelangkaan minyak goreng, yang disebutnya sebagai bentuk “serakahnomics”.
Di bidang diplomasi, Indonesia disebut semakin diperhitungkan di kancah internasional dengan masuknya sebagai anggota BRICS serta keberhasilan menuntaskan kesepakatan perdagangan komprehensif dengan Uni Eropa melalui IEU-CEPA.
Artikel ini ditulis oleh:
Andry Haryanto

















