Persaingan Jokowi dan Prabowo masih akan terjadi pada Pilpres 2019. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Seorang Prabowo Subianto dinilai tidak akan cukup untuk menjungkalkan petahana Joko Widodo (Jokowi) dalam pertarungan Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang.

Ketua Umum Partai Gerindra disebut-sebut memiliki peluang yang kecil jika terjadi pertarungan ulang antara dirinya dengan Jokowi seperti yang terjadi pada Pilpres 2014 silam.

Pengamat politik senior, Muhammad AS Hikam berpendapat jika sebagai petahana, Jokowi telah diuntungkan dengan persiapan yang lebih lama dibandingkan kompetitornya itu.

“Tidak usah kampanye sudah dikenal oleh para pemilih dan calon pemilih apalagi oleh pendukung,” ujar Hikam dalam diskusi bertajuk ‘Presidential Race; Siapa Lawan Tanding Jokowi?’ di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (6/7).

Hikam mengakui, hingga kini Prabowo memang menjadi penantang kuat Jokowi dalam Pilpres 2019. Namun, ia pesimis mantan Danjen Kopassus itu dapat merebut posisi Jokowi di Istana.

Bahkan Hikam menyebut sejumlah nama yang belakangan muncul atau dimunculkan sebagai penantang Jokowi belum kelihatan keistimewaannya.

“Mantan calon presiden yang kalah dalam pencapresan belum pernah bisa menang lagi. Kalah sekali sudah susah apalagi dua kali. Ini konsekuensi logis dari situasi struktural. Petahana diuntungkan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan