Banda Aceh, Aktual.com – Prakongres Peradaban Aceh 2015 yang digelar di Banda Aceh, Sabtu (26/9), akan membahas penguatan bahasa lokal di provinsi ujung paling barat Indonesia ini.
“Bahasa adalah identitas dan alat mengkomunikasikan peradaban itu sendiri,” kata Sekretaris panitia, Mustafa Ismail kepada wartawan di Banda Aceh, Sabtu (26/9).
Ia menyebutkan, di Aceh ada 13 bahasa lokal yang dipergunakan oleh masyarakat, dan bahasa tersebut dikhawatirkan akan tergerus waktu karena para penuturnya semakin sedikit.
“Modernisasi juga ikut berdampak terhadap bahasa yang dituturkan oleh masyarakat,” katanya lagi.
Menurut dia, kegiatan yang diselenggarakan tersebut merupakan gagasan dari masyarakat pegiat budaya dan warga Aceh yang memiliki beragam profesi.
“Kegiatan ini pertama hanya dalam bentuk diskusi, dan selanjutnya disepakati dalam sebuah focus group discussion atau FGD,” kata dia.
Ia menyatakan dari hasil FGD tersebut disepakati dilaksanakan prakongres di Aceh dengan sumber dana dari hasil sumbangan bersama.
Kegiatan prakongres yang akan dibuka oleh Wali Nanggroe Malik Mahmud itu, juga akan diisi dengan malam peradaban yang menampilkan tarian tradisonal dan orasi peradaban Aceh.
Artikel ini ditulis oleh: