Polandia, aktual.com– Militer Prancis bekerja sama dengan satu lembaga swadaya masyarakat nirlaba yang bergerak di bidang lingkungan hidup untuk pertama kali guna mempelajari ancaman perubahan iklim yang negara itu sedang perangi, kata seorang wakil dari kelompok hijau pada Sabtu (8/12).
Sejauh ini WWF France dan Ecole de Guerre, akademi militer tertinggi di Prancis, telah bersama-sama mempromosikan pandangan mereka bahwa perubahan iklim merupakan ancaman keamanan nasional.
Ecole de Guerre melatih para perwira menjadi calon-calon perwira tinggi angkatan bersenjata pada masa mendatang.
Kemitraan itu menandai untuk pertama kali militer Prancis telah bekerja sama dengan sebuah organisasi nirlaba mengenai adaptasi dengan perubahan iklim, kata Nathaniel Powell, seorang pakar di tentara Prancis di Afrika di Pierre du Bois Foundation untuk Sejarah Masa Kini yang berkedudukan di Lausanne.
Kemitraan tersebut berusaha untuk mempelajari kemampuan kawasan-kawasan konflik menahan tekanan perubahan iklim sementara planet memanas, kata Marine Braud, kepala diplomasi hijau untuk WWF France, di konferensi yang diselenggarakan bersama pembicaraan iklim PBB.
“Kami bekerja sama mengenai hubungan antara lingkungan hidup dan keamanan,” kata dia dalam diskusi panel.
Kemitraan tersebut yang dimulai pada September melibatkan sekitar 40 perwira Ecole de Guerre, yang mewakili seperlima mahasiswa akademi itu.
Menurut Braud, kemitraan akan fokus di kawasan Sahel, Afrika Barat, tempat aliansi tersebut berharap dapat melakukan pelatihan “uji jalan” pertamanya tahun depan.
Hasilnya akan disiarkan dalam bentuk laporan, ujar dia.
Prancis telah mempertahankan kehadiran militernya dalam jumlah besar di Sahel, salah satu bagian paling miskin di dunia dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi dan dilanda perubahan iklim. Angkatan bersenjata Prancis mengusir gabungan separatis Tuareg dan pemberontak Islamis dari bagian utara Mali tahun 2013, dan sekarang mengerahkan 4.500 prajurit di Mauritania, Mali, Burkina Faso, Niger dan Chad, menurut kementerian pertahanan.
Kepala WWF France Pascal Canfin mengatakan angkatan bersenjata Prancis hari ini menyentuh realitas perubahan iklim di tempat mereka beroperasi. “Mereka ingin mengintegrasikan dimensi ini (perubahan iklim) dalam analisis mereka,” kata dia.
Inisiatif itu merupakan bagian dari tren lebih luas oleh pasukan militer untuk mengadaptasi perubahan iklim, kata Powell, seorang pakar sejarah.
Antara
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang