Trump berikrar selama kampanye presidennya untuk memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem, kota suci yang menjadi sengketa dan diinginkan oleh rakyat Palestina sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Abu-Ali mengatakan pengakuan AS semacam itu akan memberi Israel lampu hijau untuk melanjutkan pelanggarannya atas semua resolusi internasional dan pendudukannya atas tanah Palestina. Ia mendesak Washington agar bertindak sebagai “penengah yang tak memihak” dalam proses perdamaian.

Selama dua hari belakangan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah mengadakan kontak dengan dan berusaha memperoleh dukungan dari para pemimpin Arab serta Barat, dan memperingatkan potensi dampak yang menghancurkan dari pemindahan Kedutaan Besar AS.

Sengketa Palestina-Israel, yang telah berlangsung selama beberapa dasawarsa, muncul sejak Israel menduduki wilayah Paletina dan berdirinya Israel yang didukung Barat pada 1948. Israel disalahkan oleh masyarakat internasional atas kebuntuan proses perdamaian sejak 2014, akibat kebijakan perluasan permukiman Yahudinya yang ditolak bahkan oleh sekutu paling kuatnya, Amerika Serikat.

Rakyat Palestina berusaha mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kotanya sejalan dengan penyelesaian dua-negara yang diusulkan PBB dengan dasar perbatasan pra-1967.