Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas tentang Kebijakan Ekonomi Berkeadilan di Ruang Oval, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/1). Presiden menekankan bahwa pemerintah terus berupaya mewujudkan kemajuan kemakmuran dan kesejahteraan untuk bersama dengan semangat persatuan, gotong royong dan tanpa membedakan suku agama serta ras. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/pd/17

Jakarta, Aktual.com – Presiden lembaga kemanusiaan global Akses Cepat Tanggap (ACT), Ahyudin, merasa prihatin atas kondisi bangsa dimana penguasa telah kerap berlaku tak adil pada rakyatnya sendiri, terlebih umat Islam.

“Satu kesimpulan yang aklamasi disepakati umat Islam dan para ulama, yaitu ketidakadilan rezim kepada umat Islam sungguh sudah sangat keterlaluan,” kata dia, Rabu (2/1).

Menurutnya, banyak yang meyakini ada kekuatan besar tak kelihatan dibelakang rezim penguasa saat ini yang membuat mereka berani menzalimi rakyat dengan membela elit kroninya meski berbuat nista, mempermainkan hukum, mengkriminalisasi ulama serta menangkap para tokoh umat Islam.

“Tak terhitung lagi perilaku buruknya yang menyakiti rakyat khususnya umat Islam. Tapi, alhamdulillah justru inilah yang menjadi sebab bangkitnya persatuan umat Islam,” ujar Ahyudin.

Selama ini umat Islam baginya cukup bersabar, tapi melihat ulah rezim dibawah komando Presiden Joko Widodo sudah sangat keterlaluan, maka apa boleh buat umat Islam akan bangkit bersatu memberi perlawanan hebat dalam koridor hukum dan komitmen tinggi menjaga keutuhan NKRI.

Ahyudin menganggap, kekuatan besar yang tak kelihatan itu pastinya sesuatu yang gaib, mahluk keji yang ditakdirkan menjadi musuh kebenaran. “Siapakah dia? Itulah setan laknatullah!” katanya.

Setan bisa menyebabkan manusia merasa benar dengan segala keburukan. Karenanya, siapapun yang gigih melawan dan menghancurkan kebenaran maka dia telah bersekutu dengan setan.

“Hanya satu cara melawan dan mengalahkannya, mari bersekutu dengan Allah SWT, niscaya seluruh Malaikat-Nya bergabung bersama orang-orang beriman yang gigih menegakkan kebenaran, Allahu Akbar!” demikian Ahyudin.

Laporan: Nelson Nafis

Artikel ini ditulis oleh:

Nelson Nafis
Nebby