Bahkan pada masa paling kelam selama perjuangan bagi kebebasan, Winnie merupakan “lambang abadi keinginan rakyat kita untuk bebas”, kata Ramaphosa.

Di tengan penindasan, ia menjadi suara pembangkangan dan perlawanan, tambah Ramaphosa.

Ramaphosa juga merujuk Winnie sebagai “pelopor keadilan dan kesetaraan” dalam menghadapi eksploitasi.

“Sepanjang hidupnya, ia memberi sumbangan yang langgeng bagi perjuangan melalui pengorbanan dan tekadnya yang tak pernah goyah. Dedikasinya bagi nasib buruk rakyatnya membuat dia dicintai dan dihormati oleh bangsa ini,” kata Ramaphosa.

Selama bertahun-tahun, Winnie memikul beban kebrutalan tanpa kasihan rejim Apartheid dengan ketabahan yang luar biasa, kata presiden Afrika Selatan tersebut.