Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo meminta semua petinggi TNI dan Polri di wilayah yang rentan kebakaran hutan untuk menjadi garda terdepan dalam penanggulangan masalah kebakaran hutan dan lahan yang berdampak kabut asap seperti tahun 2015 terulang lagi.
Presiden menambahkan ia secara berkala akan meninjau ke lapangan untuk memastikan bahwa pada 2016 Indonesia bisa mencegah kebakaran lahan dan hutan dengan lebih baik.
“Penting saya tekankan sekali lagi bahwa para kepala daerah, Pangdam, Kapolda, Danrem, Kapolres, Dandim, adalah orang yang paling mengetahui pertama kali keadaan dan harus melangkah ke arah apa dengan harus segera,” katanya.
Mantan Gubernur DKI itu sekaligus meminta kepada jajaran di daerah untuk segera meminta bantuan kepada pemerintah pusat jika tidak sanggup lagi menangani kebakaran yang terjadi tanpa perlu menunggu waktu lama.
Presiden meminta agar sinergi antar-instansi terus dikuatkan di samping juga dihilangkan egosektoral sehingga aksi pencegahan dan pengendalian bisa dilakukan dengan lebih efektif.
“Jangan hanya pantau dari belakang meja, saya minta lihat dan turun ke lapangan,” katanya.
Ia berpesan agar seluruh jajaran tetap bekerja dan jangan menunggu sampai kabut asap datang lagi.
Jokowi pun memberi ultimatum. Jika para petinggi TNI dan Polri di wilayah tersebut tidak mampu mengendalikan kebakaran hutan, maka akan dicopot dari jabatannya.
“Saya sudah janjian sama Kapolri dan Panglima TNI, ada reward and punishment. Yang terbakar semakin banyak, semakin gede, ganti, copot! Dari atas sampai ke bawah. Yang baik, tentu saja dipromosi. Ini kita kerja betul-betul kerja. Karena kemarin kita hampir di tiap lapangan. Jika pelaksanaan kurang, sampaikan ke BNPB. Karena BNPB enggak punya pasukan. Yang punya pasukan di TNI dan Polri,” tegas Jokowi.
Artikel ini ditulis oleh: