Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla (kedua kiri) memimpin rapat terbatas membahas proyek galangan kapal di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/6). Presiden menginstruksikan untuk mengembangkan industri galangan kapal atau area pabrik pembuatan kapal laut di dalam negeri yang mampu memproduksi kapal tanker, kargo, kapal penumpang, feri, untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/kye/15

Jakarta, Aktual.com – Politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Daulay mengatakan bahwa reshuffle harus dijadikan instrumen perbaikan dalam kinerja kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bukan, sambung dia, menjadi ajang untuk menampung kepentingan orang maupun kelompok tertentu.

“Untuk apa direshuffle kalau hanya untuk menampung kepentingan orang, tetapi perbaikan tidak ada,” kata Saleh kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (8/7).

Oleh karena itu, Saleh berujar sebagai pemilik hak konstitusional dalam mengganti dan mengangkat menteri sebagai pembantu untuk mengelola pemerintahan, presiden harus serius memilih orang-orang yang berkompeten dibidangnya.

“Presiden harus berani menunjukan bahwa beliau serius mengurus negeri ini dengan cara mengangkat orang-orang yang berkompeten dibidangnya, dan lebih beriorintasi terhadap kepentingan rakyat tanpa harus memandang apakah itu dari partai politik atau pun dari profesional,” ungkap Ketua Komisi VIII DPR RI itu.

“Karena yang utama menciptakan itu sehingga kedepan pemerintah ini dikelola dengan benar dan baik,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang