Namun, dalam kicauan tentang serangan rudal, Rouhani mengatakan, “Saya menyeru dunia untuk menolak kebijakan tersebut, yang hanya membawa kehancuran dan bahaya ke kawasan dan dunia.” “Agresi Amerika Serikat terhadap Shayrat (pangkalan udara) memperkuat ekstremisme regional dan teror, serta pelanggaran hukum global dan ketidakstabilan, dan harus dikutuk,” kata Rouhani.

Iran mengatakan memiliki penasihat militer dan relawan di Suriah tapi membantah memiliki kekuatan konvensional di lapangan.

Sementara itu, Komite Internasional Palang Merah mengatakan situasi di Suriah saat ini “menjadi suatu konflik bersenjata internasional” setelah rudal-rudal Amerika Serikat menghantam pangkalan udara Suriah.

Komite tersebut memperluas kewajiban kemanusiaan kedua belah pihak untuk menangani tawanan perang. AS menembakkan peluru kendali dari dua kapal perusaknya di Laut Tengah ke sebuah pangkalan, yang dikatakan Presiden AS Donald Trump sebagai tempat serangan senjata kimia maut dilancarkan pada Selasa.

Rangkaian tembakan rudal itu merupakan serangan langsung pertama AS terhadap pemerintahan Bashar al-Assad dalam enam tahun perang saudara.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby