Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait proses sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI di Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/12). Presiden terus mengikuti sidang etik Ketua DPR Setya Novanto di MKD, serta berharap MKD melihat fakta persidangan dan mendengarkan suara rakyat dalam mengambil keputusan, terkait kasus pencatutan nama Presiden dan Wapres dalam lobi kontrak PT Freeport Indonesia. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/nz/15

Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo menghormati putusan Komisi III DPR yang memilih lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019.

“Nanti kita lihat dulu, belum bekerja, jangan dikomentari dulu, kalau udah bekerja, baru bisa menyampaikan kritik atau sarannya,” kata Presiden di Istana Bogor, Jumat (18/12).

Jokowi menegaskan, dirinya berkomitmen untuk terus memperkuat KPK dan berharap adanya sinergi antara lembaga anti korupsi ini dengan lembaga negara lainnya.

Presiden juga mengatakan bahwa pilihan Komisi III DPR tersebut merupakan 10 calon yang dikirimkan panitia seleksi dan itu hak DPR untuk memilih lima dari mereka.

“Itu kan memang sepuluh yang disampaikan ke sana dari Pansel, dipilih itu haknya ada di DPR,” tegas Presiden.

Terkait upaya pelemahan KPK, Jokowi mengakui udah dilakukan oleh beberapa pihak dan berharap KPK menunjukkan kinerja agar terus mendapat dukungan dari rakyat.

“Ya sejak dari dulu kan ada saja, yang paling penting menurut saya bagaimana dukungan publik, dukungan masyarakat, dukungan rakyat terhadap KPK,” kata Presiden.

Untuk itu, Jokowi berharap KPK harus menunjukkan performa kinerjanya, sehingga akan terus mendapat kepercayaan dari masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby