Jakarta, Aktual.com – Khalayak ramai menginginkan penangkapan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo merupakan momentum yang tepat untuk melakukan reshuffle menteri dengan kinerja lamban dan tidak memuaskan.

Menanggapi hal itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian menyatakan, sinyal kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merombak atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju memang ada. Namun, dia tidak bisa memastikan kapan hal tersebut terjadi.

“Sinyal kemungkinan itu memang ada, tidak tertutup kemungkinan untuk dilakukan dalam waktu dekat. Namun balik lagi, itu merupakan hak prerogatif Presiden,” kata Donny, Senin (30/11).

Lebih jauh, Donny mengungkapkan, faktor yang membuat menteri di reshuffle antara lain berbasis kinerja, profesionalitas, dan kompetensi kebijakan yang dihasilkan.

Kendati demikian, ungkap dia, Presiden Joko Widodo tetap mengakomodir pertimbangan politik yang selama ini sudah terjalin.

“Dan juga masukkan publik dalam hal ini telah mengingatkan (soal reshuffle),” tukasnya.

Sementara itu, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi menilai, saat ini adalah momentum yang tepat untuk Presiden Joko Widodo until keputusan reshuffle para menterinya.

Sebab, penangkapan mantan Menteri KKP Edhy Prabowo merupakan sinyal, bahwa kondisi kabinet Indonesia Maju tidak dalam kondisi baik.

“Presiden Jokowi harusnya segera memacu kerja kabinet yang lebih memenuhi harapan masyarakat,” tutupnya.(RRI)

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i