Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo angkat bicara terkait pecopotan Lenny Sugihat dari jabatannya sebagai Direktur Utama Perum Bulog. Jokowi mengemukakan bahwa pencopotan tersebut terkait dengan perombakan fungsi Perum Bulog yang pernah disampaikannya beberapa waktu lalu.
Kedepannya, Jokowi menjelaskan, Perum Bulog akan disiapkan tidak hanya mengurusi beras, tetapi sembilan bahan pokok lainnya. Menurutnya, perombakan fungsi Bulog dilakukan karena melihat posisi Perum Bulog yang sangat strategis dalam kelola ketahanan pangan Indonesia.
“Dalam rangka persiapan itu, dirutnya (Bulog) diganti,” terang Jokowi di Restoran Medan Baru, Sunter, Jakarta, Senin (8/6).
Lebih lanjut dikatakan Presiden, secara undang-undang Bulog juga akan ditekankan sebagai badan berbentuk perum, agar tidak mengejar profit (keuntungan) semata.
“Sesuai undang-undang, memang akan segera diperumkan (Bulog). Kalau perum itu lebih penyangga. Kalau PT Pangan urusannya profit komersial,” tuturnya.
Untuk urusan penggantinya, Jokowi menyerahkannya sepenuhnya kepada Menteri BUMN Rini Soermano. “Tanyakan ke menteri BUMN,” tandasnya.
Pernyataan Jokowi terkait status Bulog yang akan dijadikan perum memang mengundang pertanyaan. Pasalnya, saat ini posisi Bulog pun sudah menjadi Perum Bulog.
Terkait pernyataan Jokowi tersebut, Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki menjelaskan maksud dari pernyataan Jokowi tentang posisi Bulog yang akan dijadikan perum. “Perum sebagai penyangga, tidak mengejar profit,” jelas Teten.

Artikel ini ditulis oleh: