“Bayangkan, 126 juta dikurangi 51 juta, berarti berapa itu? Apa mau disuruh nunggu? Berarti 140 tahun nunggunya. Tiap hari yang masuk ke saya sengketa, sengketa, sengketa lahan,” katanya.
Presiden menyambut baik pada kesempatan itu dapat bertemu dengan para pemangku Desa Pakraman sebagai penyangga budaya di tanah Bali.
“Bali tidak mungkin kalau tidak ada Desa Pakraman. Oleh sebab itu, kita harus menjaga, memperkuat Desa Pakraman sehingga berperan dalam kesejahteraan taninya,” katanya.
Presiden juga bersyukur pada kesempatan itu sebanyak 845 sertifikat tanah adat dapat diterbitkan dan diserahkan kepada masyarakat.
“Tahun depan, kita menargetkan, Bali sebagai provinsi yang pertama yang 100 persen semua dapat. Sudah saatnya cepat melayani rakyat,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid