Presiden RI Joko Widodo memimpin rapat terbatas membahas percepatan pengadaan rumah tinggal bagi aparatur sipil negara (ASN/PNS), TNI dan Polri di Istana, Senin (16/4). Sebanyak 945 ribu ASN, 275 ribu prajurit TNI dan 360 ribu anggota Polri yang belum memiliki rumah bersifat permanen. Hadir dalam acara  Ketua Dewan Komisioner OJK dan sejumlah Dirut Bank BUMN, Dirut Bank bjb Ahmad Irfan, Dirut Bank DKI Kresno Sediarsi. AKTUAL/Istimewa

Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo mempertanyakan mengapa PT Pertamina hingga saat ini tidak pernah melakukan eksplorasi minyak dalam jumlah besar.

“Kita ingin produksi minyak Pertamina meningkat dari tahun ke tahun karena sudah sekian tahun tidak ada eksplorasi besar yang kita lihat,” kata Presiden Jokowi usai membuka Konvensi dan Pameran Ke-42 Asosiasi Perminyakan Indonesia di Jakarta Convention Center, Rabu (2/5).

Ia meminta produksi minyak Pertamina tidak terus mengalami penurunan karena akan berdampak kepada impor yang semakin besar.

Kepala Negara menyebutkan untuk mendorong peningkatan produksi minyak, pemerintah sudah memotong atau menghapus 186 peraturan yang dinilai menghambat usaha eksplorasi minyak.

“Saya sudah perintahkan kepada Menteri ESDM, tahun lalu sudah dipotong 186 peraturan yang d potong itu di hulunya ada 14 peraturan . Kalau masih dianggap ruwet di mana supaya produksi bisa meningkat, eksplorasi bisa meningkat dan orang semakin tertarik masuk ke hulunya,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Ketika ditanya apakah sisa peraturan yang di Kementerian ESDM saat ini masih menimbulkan keruwetan, Jokowi mempersilakan wartawan bertanya kepada para pelaku usaha.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid