Samarinda, Aktual.com – Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk memperlambat kehadiran investor asing di Ibu Kota Negara (IKN) karena melihat minat yang begitu besar dari luar negeri.
Keputusan ini didasari oleh upaya pemerintah untuk memberikan prioritas kepada investor nasional.
Menurut keterangan resmi dari OIKN di Samarinda, sekitar 130 investor dari Singapura telah menunjukkan minat serius beberapa bulan lalu untuk berinvestasi di IKN, diikuti oleh investor dari negara seperti Korea Selatan, Jepang, Malaysia, hingga Persatuan Emirat Arab.
Namun, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa saat ini pemerintah sedang memperlambat kedatangan investor asing.
“Kami memutuskan untuk memberikan kesempatan lebih kepada investor dari dalam negeri. Jika memungkinkan, kita akan mencoba menggabungkan investor lokal dan asing sehingga rencana pengembangan IKN akan terwujud sepenuhnya,” kata Presiden dalam keterangan Tim Otorita IKN.
Pernyataan ini diungkapkan Presiden ketika memimpin peletakan batu pertama proyek superblok “Pakuwon Nusantara” di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp5 triliun, dan dilakukan bersama Otorita IKN dan PT Pakuwon Jati Tbk, melalui PT Pakuwon Nusantara Abadi (PNA).
Pakuwon Nusantara adalah salah satu dari serangkaian proyek peletakan batu pertama yang dilaksanakan pada tanggal 1-2 November 2023, dengan total investasi mencapai Rp12 triliun.
Presiden mengungkapkan apresiasi terhadap langkah cepat yang diambil oleh PT Pakuwon dalam membangun di IKN.
Ia berharap bahwa langkah ini akan mendorong investor nasional lainnya untuk mengikuti jejaknya.
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, menyatakan bahwa peletakan batu pertama oleh PT Pakuwon adalah bukti nyata dari minat besar dalam pembangunan IKN.
Hingga saat ini, lebih dari 300 Letter of Intent (LoI) telah diterima, menunjukkan minat kuat dari berbagai pihak untuk turut serta dalam pembangunan IKN.
“Seperti yang menjadi arahan Bapak Presiden, swasta akan mengikuti, kita lihat hasilnya sekarang, swasta sudah mulai masuk,” ujar Bambang.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah