Jakarta, Aktual.com – Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), mengresmikan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) Kilang Gas Alam Cair (LNG) Tangguh Train 3 di Teluk Bintuni, Papua Barat. Diharapkan bahwa proyek ini akan meningkatkan peluang pekerjaan, dengan sekitar 70% tenaga kerja yang direkrut dari wilayah Papua.

Ketika meresmikan PSN Tangguh Train 3 Jokowi menyampaikan bahwa 70% dari tenaga kerja yang terlibat dalam proyek tersebut berasal dari Papua. Diperkirakan bahwa angka ini akan meningkat menjadi sekitar 85% pekerja Tangguh Train 3 adalah pekerja lokal Papua.

“Saya senang, proyek ini menyerap banyak tenaga kerja. Saat ini, 70% tenaga operasional Tangguh adalah pekerja dari Provinsi Papua Barat dan Papua. Dan saya mendengar ada target yang baru di tahun 2029 mencapai 85%,” ujar Presiden Jokowi saat peresmian, Jumat (24/11).

Jokowi mengapresiasi tingginya partisipasi pekerja lokal, menganggapnya sebagai perkembangan positif karena mereka merupakan Putra-Putri Papua Barat yang telah mendapatkan bimbingan sejak masa pendidikan mereka. Ia menyatakan bahwa 105 teknisi operasi dan pemeliharaan kilang LNG, yang merupakan Putra-Putri Papua Barat, telah direkrut sejak mereka berada di tingkat SMA dan menjalani program pendidikan dari BP di Berau.

Sementara itu, Anja-Isabel Dotzenrath, Eksekutif Senior Vice President (EVP) Gas & Low Carbon Energy dari BP, menyatakan bahwa proyek PSN di Papua merupakan fasilitas berstandar internasional yang menerapkan budaya keselamatan yang tinggi, dengan merekrut 70% pekerja lokal dari Papua.

“Kami merasa terhormat bahwa Presiden Jokowi berkenan meresmikan Tangguh Train 3. Tangguh merupakan fasilitas kelas dunia dengan budaya keselamatan yang kuat dan 70% dari pekerja kami berasal dari Papua. Indonesia merupakan negara penting dalam portfolio BP, kami sangat berterima kasih terhadap dukungan Pemerintah Indonesia,” katanya.

Jokowi dalam kunjungannya ditemani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Pj.Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere, Bupati Bintuni Petrus Kasihiw, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Eksekutif Senior Vice President (EVP) Gas & Low Carbon Energy BP Anja Isabel Dotzenrath, dan Presiden Regional Asia Pasifik BP Kathy Wu.

Proyek Liquefied Natural Gas (LNG) yang berada di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, akan meningkatkan kapasitas produksi gas Tangguh menjadi 11,4 juta ton per tahun.

Pengoperasian penuh Tangguh Train 3 akan meningkatkan produksi gas nasional dan memperkuat kontribusi industri hulu migas dalam menghadapi era transisi energi untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Tidak hanya itu, investasi untuk pembangunan proyek tersebut mencapai US$ 4,83 miliar, setara dengan Rp 75 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.540 per US$).

Artikel ini ditulis oleh:

Yunita Wisikaningsih