Jakarta, aktual.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah menerima kunjungan kehormatan dari ketua parlemen tiga negara anggota ASEAN secara bersamaan, yaitu Thailand, Malaysia, dan Laos, di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Senin (7/8/2023).
Sebagaimana keterangan dari Biro Pers Sekretariat Presiden, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi yang mendampingi Presiden Jokowi menjelaskan, Yang dibahas sebagian besar adalah mengenai masalah ASEAN.
“Pertama-tama, kami menekankan kembali arti penting dari kredibilitas dan kesatuan ASEAN,” ujar Menlu Retno Marsudi.
Selanjutnya, dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi bersama para ketua parlemen sepakat akan pentingnya sentralitas ASEAN, terutama dalam menangani isu-isu di kawasan.
“Selama 56 tahun, ASEAN telah berhasil membuktikan diri sebagai kontributor perdamaian dan stabilitas di kawasan,” kata Retno.
Di samping itu, Presiden Jokowi juga menegaskan pentingnya peran ASEAN dalam mendorong implementasi Lima Poin Kesepakatan atau Five Point of Consensus terkait isu Myanmar.
“Bapak Presiden dalam pertemuan dengan tiga pemimpin parlemen dari Thailand, Malaysia, dan Laos menyoroti pentingnya ASEAN untuk terus mendorong Myanmar, terutama dari pihak junta militer, dalam mengimplementasikan Five Point of Consensus,” tambah Retno.
Pada hari yang sama, Presiden Jokowi juga menerima kunjungan kehormatan dari Ketua Parlemen Vietnam, Vuong Dinh Hue, di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas berbagai isu, termasuk perbatasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) antara Indonesia dan Vietnam, target perdagangan bilateral, serta pengembangan energi terbarukan.
Pada awal hari yang sama, Presiden Jokowi juga hadir dalam Pembukaan Sidang ke-44 ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) di mana beliau menekankan pentingnya solidaritas dan saling kepercayaan antara negara-negara anggota ASEAN agar kawasan ini tetap memiliki peran sentral dan relevan.
“Sikap saling percaya dan solidaritas di ASEAN memiliki makna yang sangat penting. Solidaritas antarpemerintah anggota ASEAN, antarparlemen anggota ASEAN, dan dengan pemangku kepentingan lainnya. Jika ASEAN tetap solid, maka peran sentralnya dapat terus dijalankan dan ASEAN akan terus relevan,” tegas Jokowi.
Artikel ini ditulis oleh: