Puluhan aktivis yang tergabung dalam Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) melakukan aksi kampanye dukungan terhadap suara migran dunia dalam KTT PBB di New York, Jakarta, Minggu (18/9/2016). Dalam aksinya serentak diseluruh dunia sebagai bentuk kampanye buruh migran dunia menolak diperlakukan sebagai tumbal pembangunan.

Yogyakarta, Aktual.com – Ketua Keluarga Besar Buruh Migran Indonesia atau Kabar Bumi, Iweng Karsiwen, menyampaikan sejumlah harapan pada Presiden Jokowi yang rencananya menemui para TKI di Hong Kong akhir April 2017.

“Secara umum harapannya kepada pak Presiden, negara segera merubah isi draf RUU PPMI (Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) sesuai dengan isi konvensi PBB 1990 dan konvensi ILO 188 & 189,” ujarnya saat dihubungi Aktual di Yogyakarta, Jum’at (14/4).

Menurut Iweng, pemerintah harus beri perlindungan TKI secara langsung, bukan malah menyerahkan ke pihak swasta. Para TKI katanya tidak ingin dipaksa masuk PPTKIS (Pelaksana Penempatan TKI Swasta) karena dianggap sebagai penyebab awal mereka terjerat biaya penempatan yang tinggi atau overcharging.

“Termasuk menghapus E-KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri Elektronik) karena masih dimasukan di draf RUU PPMI,” imbuhnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nelson Nafis
Eka