Iweng juga meminta Presiden adil memperhatikan penegakan hukum bagi korban perdagangan manusia, memberantas mafia di sektor ini lantaran banyak sekali pelaku merupakan oknum di lembaga pemerintahan.
“Menyelamatkan buruh migran Indonesia dari hukuman mati,” tambah Iweng.
Saat ini pihaknya mengaku sedang menggalang harapan dari semua perwakilan buruh migran Indonesia di berbagai negara serta keluarga migran di Indonesia agar tuntutan dan masukan mereka dapat disampaikan ke Presiden.
Jokowi yang sedianya menemui TKI, Minggu 30 April 2017 di Asia World-Expo Hong Kong ini disambut penuh semangat oleh para pahlawan devisa, hal tersebut terlihat di laman resmi Konsulat Jenderal RI (KJRI) Hong Kong.
Akun bernama Silvia Via mengatakan, “Semoga impianku bisa kesampaian ketemu pak Jokowi.” Begitu pula akun Menic Octaviani, TKW asal Pati ini berharap mimpinya jadi kenyataan, “Bisa salaman sama orang nomor satu di RI.”
Sementara akun Ria Hariyati menulis, “Libur ah biar bisa hadir lihat langsung bapak presiden Jokowi.” Serupa akun Rosse Mawar, “Asik, harus hadir pokoknya ada bapak Jokowi, siap-siap passport,” ujarnya bersemangat.
Akan tetapi, tak sedikit pula yang mengeluhkan kinerja KJRI Hong Kong. Misalnya Khalifah Adawiyah, TKW yang juga asal Pati ini menulis, “Pak Jokowi, tolong itu pegawai-pegawai KJRI yang cuma makan gaji buta dipecat saja. KJRI tidak benar-benar membantu TKW, tidak seperti konsulat negara lain, Filipina atau Bangladesh.”
Artikel ini ditulis oleh:
Nelson Nafis
Eka