Jakarta, Aktual.com — Kemarahan Presiden Jokowi terkait kasus dugaan pencatutan nama presiden dan wakil presiden, bisa menjadi momentum reshuffle kabinet kerja.
Demikian disampaikan Ketua Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanul Haq, saat dihubungi, di Jakarta, Selasa (7/12).
“Ini bisa juga jadi momen pak Jokowi untuk melakukan reshuffle, bahwa ada beberapa menterinya belum bisa mengawal Nawacita, alih-alih mengawal justru malah bersekongkol,” kata Maman.
Pada polemik pembahasan perpanjangan kontrak PT Freeport yang berujung perseteruan antar lembaga negara, setidaknya melibatkan nama Menteri ESDM Sudirman Said dan Menteri Kordinator Politik Hukum dan HAM Luhut Binsar Panjaitan, yang disebut sebanyak 66 kali dalam rekaman yang dilaporkan ke MKD DPR.
Selain itu, sambung dia, kemarahan Presiden Jokowi dapat diartikan sebagai warning yang ditujukan kepada para penegak hukum, yakni kepolisian, kejaksaan maupun KPK.
“Saya mau mengatakan kemarahan Jokowi adalah representasi kemarahan publik itu sendiri,” tandas anggota komisi VIII DPR RI itu.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang