Banda Aceh, Aktual.com – Presiden Joko Widodo meminta pemekaran daerah jangan sekadar memenuhi keinginan membentuk pemerintahan baru namun harus juga sesuai dengan kepentingan rakyat.

“Saya kira intinya pemekaran tidak apa-apa asalkan untuk kemakmuran rakyat, arahnya ke sana. Tapi kalau pemekaran hanya untuk mengejar sebuah pemerintahan baru, itu yang tidak baik,” kata Presiden saat mengunjungi Desa Swak Ribee di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, Kamis, usai shalat dzuhur di Masjid Al Istiqomah.

Presiden Jokowi mengatakan pemekaran daerah di Aceh berjalan cukup cepat namun pemekaran itu semestinya memakmurkan masyarakat.

“Dan sekarang ini memang masih kita moratorium tidak ada pemekaran dulu, karena pemekaran itu perlu uang, pemerintah pusat perlu uang untuk drop. Ini yang terus kita lakukan,” kata Presiden.

Jokowi mengenang pada dekade 1980-an dia pernah bekerja di Aceh dan kini kondisinya jauh lebih baik.

“Dan Alhamdulillah saya bisa berkunjung ke sini, Aceh Barat, mungkin bapak ibu dan saudara sekalian perlu ketahui tahun 1985 itu pernah kerja di Aceh Tengah, tapi saya kemarin dengar yang dulu saya tempati ada masjid juga, ternyata tidak masuk ke Aceh Tengah, sudah masuk ke Beneur Meuriah. Ternyata pemekaran di Aceh ini banyak sekali, saya baru tahu ada Kabupaten Nagan Raya, ada Aceh Barat,” kata Presiden.

Presiden mengharapkan kondisi masyarakat Aceh dari waktu ke waktu semakin baik.

Artikel ini ditulis oleh: