Ramalah, Aktual.com – Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Senin (1/1) mengecam keputusan Partai Sayap Kanan Israel, Likud, pimpinan Benjamin Netanyahu, untuk mencaplok permukiman Yahudi di Tepi Barat Sungai Jordan ke dalam Israel.
Presiden Palestina tersebut mengatakan ia akan “meninjau kembali semua kesepakatan yang ditandatangani dengan Israel”.
Abbas mengatakan di dalam satu pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Palestina (WAFA) bahwa ia akan mempertimbangkan keputusan penting untuk menganggap Israel bertanggung-jawab atas pelanggarannya terhadap hukum internasional.
“Kami mesti membuat keputusan penting selama 2018, termasuk mengenai saluran hukum, untuk menganggap Israel bertanggung-jawab atas pelanggaran sistematis dan besarnya terhadap hukum internasional, dan meninjau kembali kesepakatan yang ditandatangani dengan Israel,” kata Abbas, Selasa (2/1).
Menurut pernyataan yang disiarkan oleh WAFA, Abbas mengatakan keputusan Partai Likud tersebut “tak bisa diambil tanpa dukungan penuh Pemerintah AS, yang telah menolak untuk mengutuk permukiman kolonial Israel serta serangan sistematis serta kejahatan pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina”.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Andy Abdul Hamid