Jakarta, Aktual.com — Presiden Vladimir Putin, Senin (23/11), mencabut larangan bagi perusahaan Rusia mengerjakan tempat pengayaan nuklir Iran, saat ia melakukan kunjungan pertama sejak 2007 ke Teheran.

Keputusan ditandatangani Putin pada Senin itu memungkinkan perusahaan Rusia bekerja sama dengan perusahaan Iran di tempat pengayaan Fordo dan membantu Teheran merancang ulang pembangkit nuklir Arak.

Perusahaan Rusia sekarang juga bisa menjalankan kegiatan terkait ekspor Iran untuk uranium yang diperkaya sebanyak lebih dari 300 kg, sebagai imbalan atas pasokan uranium alam ke Iran, demikian keputusan Kremlin tersebut.

Berdasarkan atas kesepakatan bersejarah pada Juli dengan negara adidaya, Iran setuju mengurangi secara tajam program nuklirnya, sehingga semakin sulit bagi mereka mengembangkan senjata nuklir.

Teheran sepakat mengurangi duapertiga dari jumlah mesin sentrifugal, mesin yang bisa memperkaya atau memurnikan uranium agar bisa digunakan secara damai maupun untuk senjata nuklir.

Perusahaan Rusia melirik peluang bisnis setelah sanksi terhadap Iran dicabut, diperkirakan dalam dua bulan mendatang, saat kesepakatan nuklir mencapai tahap “pelaksanaan”.

Putin tiba di Teheran pada Senin untuk melakukan pembicaraan dengan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Hassan Rouhani, dengan konflik Suriah diperkirakan akan menjadi agenda utama.

Dalam kunjungan satu hari itu, Putin juga akan ambil bagian dalam pertemuan puncak negara pengekspor gas.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan