Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kanan) bersama Presiden Sudan Omar Hassan Ahmad al-Bashir (kedua kanan), Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi (kedua kiri) dan Chairman of State Council Oman Yahya Bin Mahfoudh Al Mantheri (kiri) berbincang saat sesi foto bersama Kepala Negara dan Kepala Delegasi KTT Luar Biasa ke-5 OKI mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (7/3). ANTARA FOTO/OIC-ES2016/Puspa Perwitasari/foc/par/16.

Sudan, Aktual.com – Presiden Sudan Omar Al-Bashir pada Kamis (19/4) memecat Menteri Luar Negeri Ibrahim Ghandour.

Laporan tersebut, kata Xinhua –yang dipantau di Jakarta, Jumat (20/4) pagi, tidak menjelaskan alasan di balik pemecatan menteri luar negeri itu.

Pemecatan tersebut dilakukan setelah Ghandour pada Rabu berbicara di Parlemen Sudan bahwa Kementeriannya gagal membayar biaya staf misi diplomatik Sudan di luar negeri atau menyewa sejumlah tempat misi di seluruh dunia.

Ia juga mengatakan sejumlah diplomat Sudan yang bekerja di misi negeri tersebut di luar negeri menyampaikan keinginan untuk pulang sebab mereka tak menerima gaji mereka selama berbulan-bulan.

Ia menjelaskan nilai gaji diplomat dan sewa misi berjumlah 30 juta dolar AS sementara anggaran tahunan Kementerian Urusan Luar Negeri ialah sebanyak 69 juta dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara