Warga memeriksa meteran listrik di Rumah Susun Bumi Cengkareng Indah, Jakarta, Sabtu (21/1). Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM menyatakan tarif listrik daya 900 VA non-subsidi akan naik per KWh sebanyak 32 persen. Kenaikan tersebut akan dilakukan bertahap dalam tiga bulan ke depan, pada bulan Januari-Maret-Mei. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Dewan Energi Nasional (DEN) menekankan kepada PLN agar melakukan akselerasi kinerja untuk mengurangi waktu keterlambatan pembangunan proyek 35.000 MW pada tahun 2019 mendatang.

Anggota DEN, Rinaldy Dalimi menuturkan, Kebiasaan kinerja PLN melakukan pembangunan hingga selama 3 tahun setelah financial closing. Jika kebiasaan ini tak mampu dilakukan upaya akselerasi, maka pencapaian pada 2019 diperkirakan hanya mampu 20.000 MW.

“Kita minta kepada PLN, kebiasaan membangun 3 tahun setelah finacial closing agar dipercepat. Kalau tetap 3 tahun baru dibangun setelah Financial Closing, maka 2019 paling maksimal 20.000 yang akan selesai,” kata Anggota DEN Rinaldy Dalimi di Jakarta, Senin (23/1).

Sementara terungkap bahwa pada saat sidang paripurna DEN ke 4, Presiden Jokowi bersikeras menolak revisi target program 35.000 MW. Namun kendati target itu tidak direvisi, anggota DEN lainnya, Syamsir Abduh meyakini pencapaiannya tidak akan rampung pada tahun 2019.

“Target 35.000 MW tetap tidak dikurangi. Ini sesuai dengan pernyataan politik yang disampaikan oleh Presiden,” katanya.

Untuk itu tambah Abduh, yang perlu dilakukan oleh PLN yakni mempercepat perizinan usaha dan perizinan penggunaan lahan yang selama ini selalu menjadi masalah klasik dan belum juga terselesaikan.

“Pembebasan lahan dan izin itu memang masalah utama dalam penyelenggaraan program 35.000 ini,” tandasnya.

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka