Beijing, Aktual.com – Presiden China Xi Jinping berharap pertemuan lembaga nonpemeritahan anggota Konferensi Antar-Pemerintah mengenai Keamanan Internasional di Asia Tengah (CICA) dapat memberikan sumbangannya guna menciptakan perdamaian di kawasan.
Pernyataan Xi dibacakan oleh Chen Yuan selaku ketua konferensi dalam pembukaan pertemuan tersebut di Beijing, Rabu (28/6).
Dalam pernyataan tertulisnya, Xi menganggap CICA telah berupaya menyatukan keinginan beberapa negara di Asia dalam menjaga stabilitas keamanan kawasan.
Sejak memegang kepemimpinan CICA, China telah berupaya mengadvokasi dan melaksanakan konsep kebersamaan, kerja sama, dan keamanan berkelanjutan di Asia.
China juga mendorong beberapa entitas nonpemerintahan untuk memberikan saran dan masukan kepada anggota organisasi yang pembentukannya digagas oleh Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbabyev melalui pidatonya dalam Sidang Umum PBB pada 1992 itu.
Pernyataan senada juga disampaikan Ketua Komite Tetap Konferensi Internasional Partai-Partai Politik Asia (ICAPP) Jose de Venecia Jr.
“Kami sangat berharap keanggotaan CICA diperluas, termasuk Filipina yang selama ini menjadi peninjau,” kata mantan Ketua Parlemen Filipina itu.
Dalam kesempatan itu, mantan penasihat keamanan Iran Muwaffaq Al Rubaie mengemukakan bahwa konflik yang terjadi di negaranya bukan dipicu oleh faktor keamanan, politik, dan tantangan ekonomi.
“Melainkan oleh persoalan ideologi,” kata anggota parlemen Irak tersebut saat mendapatkan kesempatan tampil di forum itu.
Duta Besar Rusia untuk China Andrey Lvanovich Denisov menganggap pertemuan tersebut sangat penting untuk menciptakan perdamaian dan keamanan di kawasan.
Pertemuan yang berlangsung pada 28-29 Juni 2017 tersebut dihadiri sekitar 300 delegasi dari negara-negara anggota CICA, para peneliti, kelompok sosial, dan awak media.
Sampai saat ini anggota CICA adalah Afghanistan, Azerbaijan, Bahrain, China, India, Iran, Irak, Israel, Yordania, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Mesir, Mongolia, Pakistan, Palestina, Korea Selatan, Rusia, Tajikistan, Thailand, Turki, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, dan Vietnam.
Sementara Indonesia bersama Bangladesh, Kamboja, Jepang, Malaysia, Filipina, Qatar, Ukraina, dan Amerika Serikat tercatat sebagai negara peninjau.
ANT
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan