Jakarta, Aktual.co — Presiden Yaman, Abedrabbo Mansour Hadi, yang pemerintahannya diperangi, mengatakan pemboman bunuh diri, yang menewaskan sedikit-dikitnya 142 orang di dua Masjid Houthi, yang bermazahab Syiah, bertujuan menciptakan kekacauan, kekerasan dan pertempuran saudara di negara itu.
Kelompok Negara Islam (IS) bertanggung jawab atas serangan pada Jumat atas dua masjid di Sanaa, ibu kota Yaman, dan benteng milisi Houthi di Saada, di bagian utara Yaman.
Presiden Hadi mengungsi ke Aden, kota di bagian selatan, setelah meloloskan diri dari tahanan rumah di Sanaa, yang dikuasai Houthi, pada bulan lalu.
Dalam sepucuk surat kepada para keluarga korban, yang juga mencakup 351 orang yang menderita cedera, ia mengutuk serangan-serangan tersebut yang dilakukan oleh teroris, penjahat dan penakut.
“Serangan-serangan keji tersebut hanya dapat dilakukan oleh musuh-musuh kehidupan”, yang menciptakan kekacauan, kekerasan dan pertempurabn internal di Yaman, menurut surat yang disiarkan kantornya Jumat malam.
“Ektrimisme Syiah, yang diwakili oleh milisi Houthi bersenjata, dan ektrimisme Sunni, yang diwakili Al Qaida, merupakan dua pihak dari koin sama, yang menginginkan kebaikan dan stabilitas bagi Yaman dan rakyatnya,” kata Hadi.
Milisi Houthi menguasai Sanaa pada September, dan sejak itu memperkuat kekuasaannya atas instalasi-instalasi pemerintahyang dibantu pasukan yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh.
Tetapi, dalam usaha mereka memperluas zona ke selatan, mereka menghadapi perlawanan sengit oleh suku-suku bermazhab Sunni yang bersekutu dengan para militan Al Qaida, yang aktif di Yaman.
Pembunuhan tersebut merupakan aksi yang diklaim pertama oleh IS di Yaman dan unjuk kekuatan kelompok itu di satu negara sangan Al Qaida adalah organisasi yang menonjol.
Walau demikian, Al Qaida segera menjaga jarak dari pemboman-pemboman Jumat, yang menyatakan pihaknya tidak menyasar masjid-masjid.
Hadi telah menyatakan Aden adalah ibu kota sementara Yaman karena milisi Houthi masih menguasai Sanaa.
Sementara itu, para pejuang Al Qaida di Semenanjung Arab (AQAP) menguasai al Houta, ibu kota Provinsi Lhaj, di bagian selatan Yaman Jumat malam, membunuh 20 personel militer sebelum mereka didesak keluar oleh tentara, kata sejumlah pejabat dan warga setempat.
Pertempuran terjadi selama beberapa jam. Dua brigade tentara yang kemudian masuk kota itu, memukul mundur para pejuang AQAP Jumat malam, kata pejabat-pejabat dan warga.
Artikel ini ditulis oleh:














