Aktual.com – Kisah tragis seorang pria bernama Stephen Vidman di AS yang mengalami stroke pada usia 28 tahun menjadi perhatian. Kejadian itu terjadi saat Vidman sedang menelepon ibunya di tempat kerja. Tiba-tiba, ia merasa pusing dan mengira gejala tersebut mungkin karena efek samping obat yang sedang diminumnya.

Namun, keadaan semakin memburuk ketika Vidman mencoba berbicara dan mengalami kesulitan mengeluarkan kata-kata. Akhirnya, ia jatuh dan keadaannya semakin memprihatinkan. Beberapa rekan kerjanya yang juga merupakan siswa di tempat yang sama segera memberikan pertolongan dan memanggil dr. Em Harrington, seorang ahli saraf yang bekerja dekat kantor mereka.

dr. Harrington segera melakukan pemeriksaan dan evaluasi kondisi Vidman. Awalnya, ia curiga bahwa Vidman mungkin mengalami sinkop, yaitu penurunan tekanan darah secara tiba-tiba. Namun, setelah mengajukan beberapa pertanyaan kepada Vidman, dr. Harrington menduga bahwa pria berusia 28 tahun itu mengalami stroke karena tidak dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Ia hanya berbicara cadel dan bergumam.

dr. Harrington melihat gejala-gejala kelemahan wajah pada Vidman dan menyadari bahwa ini adalah indikasi stroke. Mereka segera memutuskan untuk membawa Vidman ke departemen darurat di rumah sakit dengan menggunakan kursi roda kantor, karena stroke memerlukan penanganan yang cepat dan ambulans dianggap membuang-buang waktu.

Setibanya di departemen darurat, dokter langsung melakukan trombektomi, yaitu prosedur untuk menghilangkan gumpalan yang menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan stroke. Dokter juga menduga bahwa stroke Vidman mungkin disebabkan oleh cedera sebelumnya, yakni kecelakaan 10 tahun lalu yang membuat aortanya pecah. Saat itu, Vidman berusia 18 tahun dan mengalami kecelakaan parah akibat ditabrak oleh truk derek flatbed yang melaju dengan kecepatan tinggi.

Akibat kecelakaan itu, aorta Vidman harus diperbaiki dengan menggunakan cangkok jaringan sapi. Namun, dokter menduga bahwa area yang diperbaiki tersebut menjadi lemah, yang memungkinkan gumpalan tumbuh perlahan selama bertahun-tahun hingga akhirnya menyebabkan stroke.

Kisah Vidman menjadi peringatan tentang pentingnya kesadaran akan gejala-gejala stroke, terutama pada usia muda. Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk meningkatkan peluang pemulihan dan mengurangi dampak yang lebih parah.

Artikel ini ditulis oleh:

Rohadi M Raja