Jakarta, Aktual.com — Jaringan Konsumen untuk Indonesia Sehat (KOINS) menyatakan sebagai besar anak muda Jakarta dan sekitarnya mengonsumsi karbohidrat tinggi sejak sarapan hingga makan malam, bahkan menggabungkan beberapa jenis karbohidrat dalam satu kali makan, misalnya nasi dengan mie.
“Itu berdasarkan survei yang dilakukan KOINS terhadap pola makan anak muda pada akhir 2015. Selain karbohidrat tinggi, anak muda juga kurang asupan serat,” demikian kata Koordinator KOINS, Huzna Zahir, kepada pewarta berita, di Jakarta, Kamis (07/04).
Huzna mengatakan, jumlah penderita diabetes di Indonesia kian meningkat, dan semakin banyak yang berusia di bawah 40 tahun. Hal itu berpotensi membebani masyarakat dan memperbesar biaya kesehatan untuk menanganinya.
Padahal, diabetes dapat dicegah sejak dini, khususnya diabetes tipe dua, yaitu dengan menerapkan gaya hidup sehat termasuk di dalamnya pola makan sehat, kaya serat dan minim gula.
“Menurut data Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) pada 2035, diperkirakan penderita diabetes di Indonesia akan meningkat menjadi 14,1 juta orang,” tutur ia menambahkan.
Selain meningkat jumlahnya, penderita diabetes juga diperkirakan mulai masuk pada usia produktif. Itu artinya, bukan hanya kesejahteraan keluarga saja yang terganggu, tetapi juga beban negara untuk mengobatinya semakin besar.
Menurut Huzna, diabetes tipe dua disebabkan gaya hidup yang tidak sehat, di antaranya buruknya pola makan yang dicirikan dengan asupan gizi yang rendah tetapi tinggi gula dan lemak, stres serta kurang berolahraga.
“Hal ini sebenarnya dapat dicegah, dengan cara membenahi pola makan sejak dini, dengan menganekaragamkan jenis karbohidrat dan memperbanyak makanan yang mengandung serat serta mengurangi asupan gula dalam diet sehari-hari,” kata ia menambahkan.
Huzna mengatakan sumber karbohidrat bukan hanya nasi putih yang memiliki kadar gula besar, tetapi juga ada beras merah dan beras hitam.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara