Denpasar, Aktual.com — Kisah pilu Engeline akan diangkat ke layar lebar. Ada dua rumah produksi yang akan memproduksi film yang mengisahkan nasib bocah delapan tahun tersebut. Ibu kandung Engeline, Hamidah, disebut-sebut telah memberikan restu atas pembuatan film tersebut.

Bahkan, dikabarkan Hamidah hadir pada sesi konferensi pers di Jakarta yang digelar rumah produksi yang bakal memvisualisasikan kegetiran kehidupan Engeline.

Kendati begitu, kuasa hukum Hamidah, Siti Sapurah SH, justru mengaku, terkejut akan hal tersebut. Pasalnya, kepada perempuan yang kerap disapa Ipung itu, Hamidah menegaskan, jika ia tak memiliki hubungan dengan rumah produksi yang akan menggarap kisah hidup bocah yang duduk di bangku kelas 3 SD tersebut.

“Kita kaget Hamidah ada di Jakarta. Sebelumnya dia bilang tak ada hubungan dengan produksi film itu,” kata Ipung saat dihubungi wartawan, Jumat (8/1).

Sekitar empat hari yang lalu Ipung mengaku, sudah berkomunikasi dengan Hamidah. Dalam perbincangan melalui saluran telepon itu, Ipung mengaku meminta Hamidah untuk hadir pada persidangan Engeline yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar.

“Saya bilang, mbak masih sayang tidak sama Engeline. Kalau masih sayang, besok hadir di persidangan. Tapi Hamidah bilang dia sedang berada di Banyuwangi,” tutur Ipung.

Namun demikian, Ipung mengaku kaget begitu mengetahui Hamidah hadir pada sesi konferensi pers yang digelar rumah produksi yang menggarap film Engeline.

“Saya kaget. Saya tanya ke Hamidah, apa saya masih sebagai kuasa hukumnya. Dia jawab masih. Lalu saya telepon ayah kandungnya Engeline, Rosidik,” kata Ipung.

Namun akhirnya Hamidah mengakui jika empat hari lalu ia ditelepon oleh seseorang yang mengaku dari kantor perlindungan anak di Jakarta. Orang tersebut meminta untuk bertemu pada tanggal 5 Januari 2016.

“Katanya dia mau bertemu pada 5 Januari lalu. Tapi Hamidah jawab dia tidak bisa karena pulang kampung. Tapi tanggal 6 Januari saya telepon Hamidah dari pagi handphone-nya mati. BBM-nya juga tidak aktif,” papar Ipung.

Malam harinya Ipung mencoba untuk menghubungi kembali Hamidah. Meski ponselnya aktif, namun Hamidah tak kunjung menjawabnya. Ipung akhirnya berinisiatif menghubungi ayah kandung Engeline, Ahmad Rosidik. Kepada Ipung Rosidik mengakui, jika baru saja ia ditelepon oleh Hamidah yang mengabarkan tentang pembuatan film ‘Engeline’.

Nampaknya, Hamidah telah menjalin komunikasi sejak lama dengan rumah produksi untuk penggarapan film ‘Engeline’.

“Rosidik bilang Hamidah yang menghubunginya melalui telepon mengaku telah dihubungi oleh kru film sejak 100 hari kematian Engeline,” cerita Ipung.

“Hamidah katanya telah menandatangani surat dari rumah produksi tersebut, tetapi tak dibacanya terlebih dahulu. Itu difasilitasi oleh Bu RT yang diantar oleh Naomi,” ungkap Ipung.

Rosidik sendiri, kata Ipung, saat ditanya sikapnya mengenai pembuatan film tersebut mengaku tak mempersoalkannya. Menurut ia, sepanjang film itu untuk kebaikan semua orang Rosidik tak mempermasalahkannya.

“Kata Rosidik kalau untuk kebaikan tidak apa-apa. Namun, sebagai kuasa hukum Hamidah dan Rosidik, Ipung mengaku kecewa dengan langkah kliennya tersebut.”

“Saya tidak sendiri menjadi kuasa hukum orangtua kandung Engeline. Kami di tim ada 16 orang. Kita akan gelar rapat terkait hal ini,” papar dia.

“Saya secara pribadi kecewa. Di saat kita sibuk advokasi ternyata ada juga yang sibuk cari keuntungan. Kalau dia (Hamidah) tidak klarifikasi, saya pribadi akan mundur jadi kuasa hukumnya. Tidak tahu teman-teman yang lain,” kata Ipung menutup pembicaraan.

Artikel ini ditulis oleh: