Problematika Penanganan Perompakan dan Perampokan Bersenjata pada Kapal Di Asia Tenggara
Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Charles Honoris menyampaikan pandangan seputar pembajakan di kawasan asia tenggara saat diskusi Publik dengan tema, "Problematika Penanganan Perompakan dan Perampokan bersenjata pada Kapal Di Asia Tenggara" di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis (28/7). Charles berharap agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri untuk melakukan pembahasan dengan negara-negara ASEAN guna membentuk konferensi regional dalam membahas persoalan pembajakan. Selain itu mendorong PBB untuk dibuatkan perangkat hukum untuk penanganan tersebut, karena Asia Tenggara rawan dengan pembajakan sekitar 200 pembajakan di Asia Tenggara dalam setahun. AKTUAL/TINO OKTAVIANO
Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Charles Honoris menyampaikan pandangan seputar pembajakan di kawasan asia tenggara saat diskusi Publik dengan tema, “Problematika Penanganan Perompakan dan Perampokan bersenjata pada Kapal Di Asia Tenggara” di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis (28/7). Charles berharap agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri untuk melakukan pembahasan dengan negara-negara ASEAN guna membentuk konferensi regional dalam membahas persoalan pembajakan. Selain itu mendorong PBB untuk dibuatkan perangkat hukum untuk penanganan tersebut, karena Asia Tenggara rawan dengan pembajakan sekitar 200 pembajakan di Asia Tenggara dalam setahun. AKTUAL/TINO OKTAVIANO
Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Charles Honoris menyampaikan pandangan seputar pembajakan di kawasan asia tenggara saat diskusi Publik dengan tema, “Problematika Penanganan Perompakan dan Perampokan bersenjata pada Kapal Di Asia Tenggara” di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis (28/7). Charles berharap agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri untuk melakukan pembahasan dengan negara-negara ASEAN guna membentuk konferensi regional dalam membahas persoalan pembajakan. Selain itu mendorong PBB untuk dibuatkan perangkat hukum untuk penanganan tersebut, karena Asia Tenggara rawan dengan pembajakan sekitar 200 pembajakan di Asia Tenggara dalam setahun. AKTUAL/TINO OKTAVIANO
Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Charles Honoris menyampaikan pandangan seputar pembajakan di kawasan asia tenggara saat diskusi Publik dengan tema, “Problematika Penanganan Perompakan dan Perampokan bersenjata pada Kapal Di Asia Tenggara” di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis (28/7). Charles berharap agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri untuk melakukan pembahasan dengan negara-negara ASEAN guna membentuk konferensi regional dalam membahas persoalan pembajakan. Selain itu mendorong PBB untuk dibuatkan perangkat hukum untuk penanganan tersebut, karena Asia Tenggara rawan dengan pembajakan sekitar 200 pembajakan di Asia Tenggara dalam setahun. AKTUAL/TINO OKTAVIANO
Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Charles Honoris menyampaikan pandangan seputar pembajakan di kawasan asia tenggara saat diskusi Publik dengan tema, “Problematika Penanganan Perompakan dan Perampokan bersenjata pada Kapal Di Asia Tenggara” di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis (28/7). Charles berharap agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri untuk melakukan pembahasan dengan negara-negara ASEAN guna membentuk konferensi regional dalam membahas persoalan pembajakan. Selain itu mendorong PBB untuk dibuatkan perangkat hukum untuk penanganan tersebut, karena Asia Tenggara rawan dengan pembajakan sekitar 200 pembajakan di Asia Tenggara dalam setahun. AKTUAL/TINO OKTAVIANO
Dari kiri ke kanan, Direktur Imparsial Al Araf, Dosen Hubungan Internasional Universitas Paramdina Phil Shiskha Prabawaningtyas, Pejabat Senior Kementerian Luar Negeri Bebeb AKN Djunjunan, Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Charles Honoris dan Dosen UPH Jakarta Aleksius Jemadu saat menjadi pembicara dalam diskusi Publik dengan tema, “Problematika Penanganan Perompakan dan Perampokan bersenjata pada Kapal Di Asia Tenggara” di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis (28/7). Charles berharap agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri untuk melakukan pembahasan dengan negara-negara ASEAN guna membentuk konferensi regional dalam membahas persoalan pembajakan. Selain itu mendorong PBB untuk dibuatkan perangkat hukum untuk penanganan tersebut, karena Asia Tenggara rawan dengan pembajakan sekitar 200 pembajakan di Asia Tenggara dalam setahun. AKTUAL/TINO OKTAVIANO
Dari kiri ke kanan, Pejabat Senior Kementerian Luar Negeri Bebeb AKN Djunjunan, Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Charles Honoris dan Dosen UPH Jakarta Aleksius Jemadu saat menjadi pembicara dalam diskusi Publik dengan tema, “Problematika Penanganan Perompakan dan Perampokan bersenjata pada Kapal Di Asia Tenggara” di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis (28/7). Charles berharap agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri untuk melakukan pembahasan dengan negara-negara ASEAN guna membentuk konferensi regional dalam membahas persoalan pembajakan. Selain itu mendorong PBB untuk dibuatkan perangkat hukum untuk penanganan tersebut, karena Asia Tenggara rawan dengan pembajakan sekitar 200 pembajakan di Asia Tenggara dalam setahun. AKTUAL/TINO OKTAVIANO
Dari kiri ke kanan, Direktur Imparsial Al Araf, Dosen Hubungan Internasional Universitas Paramdina Phil Shiskha Prabawaningtyas, Pejabat Senior Kementerian Luar Negeri Bebeb AKN Djunjunan, Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Charles Honoris dan Dosen UPH Jakarta Aleksius Jemadu saat menjadi pembicara dalam diskusi Publik dengan tema, “Problematika Penanganan Perompakan dan Perampokan bersenjata pada Kapal Di Asia Tenggara” di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis (28/7). Charles berharap agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri untuk melakukan pembahasan dengan negara-negara ASEAN guna membentuk konferensi regional dalam membahas persoalan pembajakan. Selain itu mendorong PBB untuk dibuatkan perangkat hukum untuk penanganan tersebut, karena Asia Tenggara rawan dengan pembajakan sekitar 200 pembajakan di Asia Tenggara dalam setahun. AKTUAL/TINO OKTAVIANO