Kapal Tongkang pembawa batubara melintasi aliran Sungai Batanghari di Muaro Jambi, Jambi, Selasa (9/8). Pemerintah Provinsi Jambi melayangkan surat keberatan kepada Kementerian Dalam Negeri atas rencana pembatalan Perda Batu Bara daerah itu yang telah mengatur larangan angkutan batu bara melintasi jalan raya setempat dan mengharuskan pembuatan jalur khusus atau melalui jalur sungai karena dinilai berkontribusi besar atas kerusakan jalan provinsi itu. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi batubara dan minyak bumi di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mengalami penurunan pada tahun 2015.

Kepala BPS Nunukan, Agung Nugroho di Nunukan, Selasa (7/2), menjelaskan, penurunan produksi pada kedua sektor pertambangan tersebut disebabkan turunnya harga secara nasional maupun internasional.

Dibandingkan 2014, jumlah produksi batubara di daerah itu sebanyak 6.253.123 MT sedangkan pada 2015 turun menjadi 4.777.154 MT. Kemudian minyak bumi pada 2014 sebanyak 542.920 mmbtu turun pada 2015 menjadi 480.590 mmbtu.

Begitu pula produksi emas mengalami penurunan pada 2015 yakni 2.395 kilo gram dibandingkan 2014 mencapai 2.550 kilo gram. Namun produksi gas alam mengalami kenaikan dengan jumlah 768.850 mmbl pada 2015 dibandingkan 2014 hanya 435.510 mbbl.

Agung Nugroho menilai, penurunan produksi sektor pertambangan ini sangat mempengaruhi perekonomian di Kabupaten Nunukan yang sangat terasa sampai saat ini.

“Penurunan produksi sektor pertambangan khususnya batubara dan minyak bumi menyebabkan perekonomian di Kabupaten Nunukan merosot tajam,” ungkap Kepala BPS Nunukan ini.

Selain itu, mempengaruhi pula pendapatan per kapita masyarakat khususnya pengusaha yang bergerak pada sektor pertambangan tersebut. (Ant)

Artikel ini ditulis oleh: